Kartu Bekasi Sehat Dievaluasi, Warga dengan Kondisi Sakit Ringan ...

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar

TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI SELATAN - Pemerintah Kota Bekasi kini telah mengevaluasi penggunaan Kartu Bekasi Sehat berbasis nomor induk kependudukan (NIK) atau kartu KS-NIK.

Pengguna kartu yang sebelumnya dapat dengan bebas menggunakan fasilitas kesehatan di sejumlah rumah sakit swasta atau memilih fasilitas layanan rumah sakit, kini diwajibkan menggunakan di rumah sakit milik pemerintah atau puskesmas terlebih dahulu.

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan, kebijakan Kartu Bekasi Sehat atau KS-NIK telah berjalan selama kurang lebih satu tahun, untuk itu pihaknya perlu melalukan evaluasi untuk perbaikan-perbaikan sistemnya.

"Sebenernya gak ada rujukan, kebijakan itu harus dievaluasi, ini udah setahun di mana kekurangannya, kita terus perbaikan," kata Rahmat di Pemkot Bekasi, Kamis (1/11/2018).

• Antisipasi Banjir, UPT Alkal Dinas SDA DKI Jakarta Siapkan 245 Alat Berat dan 24 Pompa Mobile

• Ini Pertolongan Pertama yang Harus Dilakukan Saat Seseorang Terkena Serangan Jantung

Aturan baru itu kata dia diharapkan dapat lebih efektif. Sebab, KS-NIK tentu mengguna dana daerah yang harus bisa dinikmati setiap warga Bekasi.

"Jadi kalau datang ke puskesmas ternyata sakitnya berat baru diantar dirujuk, jadi tidak serta merta you sakit parah gak perlu ke puskesmas lagi, bisa langsung ke rumah sakit, sekarang hanya diatur proses regulasinya supaya kartu ini benar-benar bermanfaat, tidak dimanfaatkan oleh orang-orang, ber-euforia, sakit gigi aja ke rumah sakit swasta, padahal puskesmas kita akreditasi sudah luar biasa," jelas dia.

KS-NIK merupakan program Pemkot Bekasi yang telah berjalan sejak 2017 lalu, program tersebut memungkinkan setiap warga Kota Bekasi mendapatkan layanan kesehatan gratis tanpa harus membayar biaya iuran kesehatan.

Adapun sumber dana program KS-NIK berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Bekasi. Pada 2017 Pemkot mengalokasikan dana untuk KS-NIK sebesar Rp 90 milir, tahun 2018 anggarannya meningkat menjadi Rp 200 miliar.

Let's block ads! (Why?)

http://jakarta.tribunnews.com/2018/11/01/kartu-bekasi-sehat-dievaluasi-warga-dengan-kondisi-sakit-ringan-perlu-ke-puskesmas-terlebih-dahulu

Bagikan Berita Ini