TEMPO.CO, Jakarta - GERAH dengan pernyataan Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan uneg-unegnya lewat cuitan soal Pemilihan Presiden atau Pilpres 2019 di Twitter. “Sebenarnya saya tak harus menanggapi pernyataan Sekjen Gerindra. Namun, karena nadanya tak baik dan terus digoreng terpaksa saya merespon,” kata SBY lewat akun Twitter resmi, Kamis, 15 November 2018.
Baca: Curhat Lengkap SBY Setelah Diserang Sekjen Gerindra
SBY melemparkan delapan kali cuitan yang berisi uneg-unegnya seputar Pilpres 2019. Inti keseluruhan cuitan tersebut adalah SBY mengatakan tidak pernah memaksa ketua umum partai pengusungnya dalam Pilpres 2014 untuk mengkampanyekan dia. Menurut SBY, seorang capres bakal terpilih jika memiliki visi yang kuat.
Curhat SBY di Twitter ini berawal dari pernyataan Muzani yang menuding Demokrat dan SBY tidak menepati janji. Sebelumnya Muzani mengatakan SBY pernah berjanji mengkampanyekan Prabowo - Sandiaga Uno. "Walaupun sampai sekarang belum terjadi," ujar Muzani di kompleks DPR, Selasa 13 November 2018.
Simak: Gerindra: SBY - AHY Belum Tepati Janji Kampanye Bareng Prabowo
Saling balas pernyataan antara Muzani dengan SBY ini semakin menguatkan spekulasi adanya perpecahan di kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Jika ditarik mundur ke belakang akar dari keriuhan di internal pasangan nomor urut 02 ini adalah pernyataan SBY ketika memberikan pembekalan kepada calon anggota legislatif Demokrat pada Sabtu, 10 November 2018.
Dalam sambutannya, SBY mengatakan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Gerindra bakal diuntungkan dalam Pilpres 2019. Alasannya kedua partai ini memiliki kader yang maju dalam kompetisi tersebut. Sehingga, akan memberikan efek ekor jas atau coattail effect kepada kedua partai tersebut.
"Survei membuktikan saat ini bahwa partai politik yang punya capres sangat diuntungkan,” kata SBY. “Contohnya PDIP dengan Pak Jokowi sebagai capres kader partai itu dan Gerindra dengan Pak Prabowo sebagai capres kader Gerindra.”
Bagaimana lembaga survei melihat ekor jas? baca kelanjutannya.
https://fokus.tempo.co/read/1147421/partai-koalisi-berebut-ekor-jas-jokowi-prabowo-di-pilpres-2019Bagikan Berita Ini
0 Response to "Partai Koalisi Berebut Ekor Jas Jokowi - Prabowo di Pilpres 2019"
Post a Comment