Search

Pemda Diminta Aktif Revitalisasi Pasar Tradisional

Jember, CNN Indonesia -- Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong partisipasi aktif pemerintah daerah (Pemda) dalam merevitalisasi pasar tradisional sebagai urat nadi perekonomian rakyat.

Hal itu disampaikan Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono saat mengunjungi Pasar Tanjung di Jember, Jawa Timur, yang tengah direnovasi oleh pemerintah daerah setempat.

"Bu Bupati (Bupati Jember Faida) sudah menyampaikan komitmen pemerintah Kabupaten Jember untuk membangun kembali, memperbaiki pasar sebagai urat nadi perekonomian rakyat," ujar Susiwijono di Jember, Kamis (22/11).


Pemerintah memiliki komitmen untuk merevitalisasi 1.000 pasar per tahun menggunakan anggaran pemerintah pusat. Namun, sejumlah Pemda juga berinisiatif untuk melakukan revitalisasi pasar menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Salah satunya, Kabupaten Jember yang akan merevitalisasi 14 pasar tradisional di mana 12 pasar di antaranya rampung akhir tahun ini.

"Artinya, komitmen pemerintah daerah sangat mendukung bagaimana menjadikan pasar sebagai urat nadi perekonomian rakyat," ujarnya.

Susiwijono juga menyadari upaya revitalisasi tidak mudah dilakukan. Perlu pengaturan pemda dan dukungan pedagang setempat agar tidak menimbulkan gejolak selama proses revitalisasi berlangsung. Maka itu, dia memuji Pemda Jember karena telah memikirkan realokasi pedagang.


"Pemerintah daerah (Jember) betul-betul memperhatikan sampai bagaimana mengalokasikan pedagang supaya tidak berhenti berdagang," ujarnya.

Kemenko Perekonomian juga berkoordinasi dengan Kementerian/Lembaga terkait dalam menyiapkan program kredit usaha rakyat (KUR) dan kredit ultra mikro bagi pedagang yang membutuhkan pembiayaan. Dengan demikian, pemerintah tidak hanya memikirkan sarana dan prasarana berdagang tetapi juga sampai ke aspek permodalan.

"Kami dengan teman-teman di kementerian teknis terkait selalu mengawasi perkembangan semuanya,"ujarnya.


Di tempat yang sama, Bupati Jember Faida mengungkapkan pemerintah Jember sebenarnya mendapatkan alokasi anggaran revitalisasi pasar dari pemerintah pusat. Tahun lalu, Pemda mendapatkan alokasi anggaran untuk merevitalisasi satu pasar dan tahun ini dua pasar. Namun, dalam lelang pengadaan proyek revitalisasi pasar tersebut gagal sehingga pengadaan tidak bisa dilakukan.

Sementara itu, Pemda melihat kebutuhan revitalisasi pasar yang mendesak dari warga. Misalnya, di Pasar Tanjung yang merupakan pasar induk terbesar di Jember.

Akhirnya, Pemda mengalokasikan sekitar Rp100 miliar untuk merevitalisasi 14 pasar tradisional di Jember. Hingga akhir tahun, anggaran yang terserap diperkirakan bakal mencapai Rp75 miliar di mana Rp10 miliar di antaranya untuk merevitalisasi Pasar Tanjung.


Faida meyakini revitalisasi pasar akan mendongkrak perekonomian masyarakat. Pasalnya, pembeli akan menjadi lebih nyaman dalam berbelanja.

"Siapa yang mau belanja ke pasar kalau pasarnya jelek?Kalau tidak diperbaiki bukan hanya kumuh tetapi berbahaya ada genangan air, genangan sampah," ujarnya.

Revitalisasi pasar tradisional juga menjadi relevan di tengah menjamurnya toko ritel modern. Pasar tradisional bersama warung rakyat berjaringan bisa menjadi tempat warga untuk memasarkan hasil olahan produk-produk lokal.


Di saat bersamaan, pemda juga membuat ketentuan agar 30 persen barang yang dipasarkan di gerai toko ritel modern merupakan produk lokal. Dengan demikian, masuknya toko ritel modern bisa membantu memasarkan produk lokal hingga ke tingkat nasional.

"Pemda membuat jaringan yang bisa digunakan untuk rakyat. Jaringan distribusi, jaringan manajemen karena kekuatan yang modern kan dari jaringan manajemen. Saya kira itu yang bisa mengimbangi tumbuhnya toko modern," ujarnya. (sfr/lav)

Let's block ads! (Why?)

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20181123020005-532-348593/pemda-diminta-aktif-revitalisasi-pasar-tradisional

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Pemda Diminta Aktif Revitalisasi Pasar Tradisional"

Post a Comment

Powered by Blogger.