Laporan Wartawan Tribun Jateng, Rifqi Gozali
TRIBUNJATENG.COM, JEPARA – Pemerintah Kabupaten Jepara mewaspadai terjadinya konflik yang terjadi akibat Pemilihan Petinggi (Pilpet). Sebab pada Kamis (22/11/2018) ada 24 desa yang menggelar pemilihan pemimpin di tingkat desa.
Konflik yang terjadi tersebut lantaran setiap calon saling kenal dengan calon lainnya. Juga, sesama pendukung banyak yang saling kenal dengan pendukung lainnya.
Asisten I Setda Jepara, Abdul Sykur mengatakan, selain saling kenal atau ada kedekatan antar-pendukung, konflik juga bisa disebabkan karena adanya luka lama. Misalnya pada Pilpet sebelumnya sudah terjadi konflik, kali ini ada kemungkinan terulang lagi.
“Kami minta kepada tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk saling mewaspadai adanya potensi,” kata Syukur saat silaturrahmi dengan Ormasn dan tokoh masyarakat di Pendapa Kabupaten Jepara, Rabu (21/11/2018).
Dia mengatakan, Pilpet merupakan gambaran demokrasi yang nyata di tingkat desa. Selian itu, juga referensi kedaulatan yang sebenarnya. Sebab setiap setiap warga yang memiliki hak pilih sebagian besar mengenal dengan calon. Begitu juga sebaliknya.
Namun, pihaknya tetap berharap Pilpet berjalan mulus, dan menghasilkan pemimpin yang mampu membawa kemajuan bagi setiap desa.
“Harapan kami Pilpet bisa berjalan mulus dan lancar,” katanya.
Sebelumnya Pemkab Jepara juga telah melakukan berbagai upaya demi mengantisipasi kerawanan. Termasuk deklarasi damai sesama calon petinggi yang mengikuti pemilihan.
Dengan adanya deklarasi, katanya, para calon bisa menjadi panutan atas lancarnya prosesi pemilihan. Serta ikut menjaga suasa agar tetap kondusif.
“Mudah-mudahan Pilpet kali ini para calon bisa menjaga komitmennya untuk tetap damai dan kondusif,” kata Syukur.
Pilpet yang digelar pada tahun ini terdapat di 24 desa, sementara tahun depan akan digelar di 136 desa.(*)
http://jateng.tribunnews.com/2018/11/21/pemkab-jepara-waspadai-konflik-pemilihan-petinggiBagikan Berita Ini
0 Response to "Pemkab Jepara Waspadai Konflik Pemilihan Petinggi"
Post a Comment