Vienna, IDN Times - Selama ini, orang mengira rumah adalah tempat teraman, termasuk kamu? Namun, studi yang dirilis Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) fakta sebaliknya.
Dalam studi yang dirilis pada Minggu (25/11), PBB menemukan bahwa rumah menjadi tempat paling mengancam keamanan perempuan. Studi itu dipublikasikan bertepatan dengan peringatan Hari Penghapusan Kekerasan Terhadap Perempuan.
1. Lebih dari separuh perempuan dibunuh orang terdekat
Kesimpulan tersebut diperoleh PBB melalui statistik yang memperlihatkan bahwa tahun lalu ada lebih dari separuh perempuan kehilangan nyawa di tangan anggota keluarga atau pasangan mereka.
Angkanya mengejutkan. Kantor PBB Urusan Narkoba dan Kejahatan (UNODC) mengalkulasi bahwa dari total 87.000 kasus pembunuhan terhadap perempuan di seluruh dunia pada 2017 (sekitar 58 persen) dilakukan oleh pasangan atau keluarga korban.
2. Angkanya sangat mencengangkan
Dengan perhitungan tersebut, UNODC menghitung bahwa ada "sekitar enam perempuan yang dibunuh per jam oleh orang-orang yang mereka kenal". Sekitar 30.000 atau 34 persen dilakukan sendiri secara sengaja oleh pasangan korban. Kemudian, ada 137 perempuan yang meregang nyawa di tangan anggota keluarga setiap harinya.
3. Perempuan paling rentan dibunuh orang yang mereka kenal
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editors’ picks
UNODC sendiri menjelaskan bahwa sebetulnya sebagian besar korban pembunuhan adalah laki-laki. Namun, mereka dibunuh oleh orang asing. Sedangkan pembunuhan terhadap perempuan lebih rentan dilakukan keluarga sendiri.
Direktur Eksekutif UNODC Yury Fedotov mengatakan perempuan "terus membayar harga tertinggi sebagai akibat dari ketidaksetaraan gender, diskriminasi dan stereotip negatif". Ia menambahkan pembunuhan berdasarkan gender adalah "tindakan mematikan yang didasarkan pada diskriminasi dan kekerasan berbasis gender".
4. Afrika dan Amerika jadi kawasan paling berbahaya
Dilihat dari kategori kawasan, UNODC menemukan Afrika sebagai yang paling berbahaya bagi perempuan. Di Afrika, ada 3,1 korban per 100.000 populasi perempuan. Kawasan kedua yang berbahaya adalah benua Amerika di mana ada 1,6 korban di setiap 100.000 populasi perempuan.
Sementara itu, di Asia ada 0,9 korban per 100.000 populasi perempuan. Kawasan yang dirasa paling aman adalah di Eropa. Di benua ini, ditemukan 0,7 korban per 100.000 populasi perempuan.
Baca Juga: Memaknai Perlawanan Kekerasan Terhadap Perempuan Lewat Seni Lantern
5. UNODC menilai belum ada "kemajuan nyata"
Melihat statistik ini, UNODC melihat bahwa meski ada banyak undang-undang dan inisiatif yang diresmikan di berbagai negara untuk menghapus kekerasan terhadap perempuan, tapi belum ada "perubahan nyata" yang bisa dilihat.
UNODC merekomendasikan bahwa pemerintah wajib memiliki "pencegahan kejahatan dan respons yang efektif terhadap kekerasan kepada perempuan". Ini dilakukan dengan menyediakan keamanan, menguatkan kapasitas perempuan, dan di saat bersamaan menuntut pertanggung jawaban dari para pelaku.
Baca Juga: Badan Migrasi PBB Perkirakan 3.114 Imigran Tewas Sepanjang 2018
https://www.idntimes.com/news/world/rosa-folia/studi-pbb-rumah-justru-tempat-paling-berbahaya-bagi-perempuanBagikan Berita Ini
0 Response to "Studi PBB: Rumah adalah Tempat Paling Berbahaya Bagi Perempuan - IDN Times"
Post a Comment