AIA Healthy Living Index Serukan Gaya Hidup Sehat Lewat Olahraga Rutin dan Gizi Seimbang - Gadis

by : Helvira Rosa
Posted : December 11, 2018

Dalam seminggu, berapa kali kamu melakukan olahraga? Dalam sehari, apakah kamu sudah makan makanan dengan gizi yang seimbang? Menjaga kesehatan tubuh itu sangat penting, lho! Sehingga saat di masa tua nanti, kamu tetap bisa menjalankan kegiatan apapun yang kamu mau tanpa terserang satu pun penyakit.

Seberapa Sehatkah Kamu?

Sebagai respon atas kondisi kesehatan saat ini, AIA secara konsisten berupaya untuk membuat perubahan positif dengan menyerukan gaya hidup sehat untuk diterapkan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.

Hasil riset AIA Healthy Living Index 2018 mengungkap bahwa saat ini banyak masyarakat yang berolah raga dalam durasi rata-rata 3,6 jam. Berarti, hasil ini meningkat lebih lama dari temuan di tahun 2016, yaitu hanya 3 jam saja.

Namun, meningkatnya durasi olahraga tidak diimbangi dengan pola makan sehat. Sebagian masyarakat mengakui sulit untuk mempertahankan diet mereka dan hanya 52% yang terus menjalankan program diet mereka.

Banyaknya usaha yang dibutuhkan untuk berolahraga menjadi alasan utama 37% masyarakat berhenti untuk berolah raga. Sama halnya dengan olahraga, 37% masyarakat memutuskan untuk berhenti mengonsumsi makanan sehat karena dianggap tidak efektif, dan 32% masyarakat membutuhkan banyak usaha.

“Melalui survei ini, AIA ingin memahami tren kesehatan saat ini sehingga kami dapat membantu masyarakat untuk hidup lebih sehat, lebih lama, dan lebih baik. Survei ini juga dapat dijadikan dasar pendekatan kami untuk pengembangan produk dan layanan, serta berbagai inisiatif untuk memotivasi masyarakat menjalankan pola hidup sehat,” ungkap Kathryn Monika Parapak, AIA Head of Brand and Communication.

Selain menjaga hidup sehat, medical check-up juga penting dilakukan untuk mengetahui kondisi kesehatan dan mendeteksi penyakit sejak dini. Sayangnya, kesadaran masyarakat Indonesia untuk melakukan medical check-up masih rendah karena merasa dirinya sehat.

Padahal beberapa penyakit kritis terkadang tidak memiliki gejala khusus, namun dapat menyebabkan kematian. Salah satunya adalah penyakit jantung yang juga dikenal dengan silent killer karena tidak menunjukkan gejala awal.

Penyakit kritis dapat berdampak serius jika tidak ditangani sejak dini, tidak hanya terhadap kesehatan, tapi juga berdampak pada keuangan. Tingginya biaya untuk pengobatan penyakit kritis menjadi kekhawatiran terbesar bagi 87% masyarakat Indonesia.

Topic
#EventUpdate

Let's block ads! (Why?)