
AKURAT.CO, Rumah Gerakan 98 mengadu ke Dewan Pers terkait pernyataan calon presiden 02 Prabowo Subianto yang dinilai mengancam kebebasan pers.
Partai Gerindra pun menanggapi laporan tersebut lewat akun Twitter resmi partai. Dalam postingannya, Partai Gerindra mempertanyakan dasar laporan ketua umum mereka Prabowo Subianto ke Dewan Pers. Menurut akun tersebut, meskipun Prabowo sering diberitakan tak bagus, tapi pendukungnya tetap tenang dan tak pernah mengancam wartawan sekali pun.
"Setidaknya, walaupun banyak pemberitaan yang tidak bagus tentang pak Prabowo, tidak ada pendukung pak Prabowo yang menggeruduk kantor berita kan? Apalagi sampai mengancam wartawan. Tidak ada, kan?," tulisnya dengan menautkan sebuah artikel berita online dengan judul "Ocehan Prabowo Dinilai Mengancam Kebebasan Pers.", Selasa (11/12).
baca juga:
Setidaknya, walaupun banyak pemberitaan yang tidak bagus tentang pak Prabowo, tidak ada pendukung pak Prabowo yang menggeruduk kantor berita kan? Apalagi sampai mengancam wartawan. Tidak ada, kan? https://t.co/DvkGlsTPw6
— Partai Gerindra (@Gerindra) December 11, 2018
Aktivis 98 mempermasalahkan sikap calon presiden nomor urut dua Prabowo Subianto yang geram karena sejumlah media diketahui tak meliput acara Reuni Akbar 212 di Monumen Nasional, Jakarta Pusat, Minggu (2/12) lalu.
Ketua Umum Gerakan 98 Bernard AM Haloho menilai sikap Prabowo Subianto telah mengancam kebebasan pers.
"Sikap Prabowo merupakan pemaksaan kehendak pribadi dan reaksi emosional. Serta bukan sikap yang patut untuk seorang pemimpin," kata Bernard.
Diketahui, calon presiden Prabowo Subianto menegur wartawan yang tidak objektif dalam memberitakan acara Reuni Akbar 212. Prabowo kesal karena banyak media yang menurutnya tidak benar dalam menulis jumlah peserta reuni.
"Hampir semua media tidak mau meliput 11 juta lebih orang yang kumpul, belum pernah terjadi di dunia. Saya kira ini kejadian pertama ada manusia kumpul sebanyak itu tanpa dibiayai oleh siapapun," ujar Prabowo.
Prabowo Subianto juga lebih selektif memlih media. Dimana usai menghadiri acara Hari Disabilitas Internasional di Hotel Grand Sahid Jaya, Rabu (5/12) dia hanya ingin diwawancarai oleh media yang telah menyiarkan acara Reuni Akbar 212.
Teguran Prabowo Subianto kepada media kemudian menjadi polemik.
Partai Gerindra melalui akun Twitter resmi mereka, @Gerindra, sebelumnya juga pernah meluruskan opini yang berkembang di media sosial mengenai pernyataan calon presiden nomor urut dua Prabowo Subianto yang berisi teguran kepada media massa terkait pemberitaan terhadap jumlah peserta aksi reuni alumni 212.
Semula, netter dengan akun @habibthink menuliskan tweet berisi ungkapan kaget setelah menyaksikan video tentang sikap Prabowo Subianto menanggapi wartawan. "Sungguh kaget melihat video ini!! Ga nyangka Pak Prabowo bisa seperti itu. Yang sabar ya mas wartawan, yang penting anda sudah bekerja untuk mencari nafkah bagi keluarga," kata akun @habibthink.
Admin akun Twitter Partai Gerindra berharap @habibthink tak buru-buru mengambil kesimpulan sebelum menyaksikan konten video secara keseluruhan. Menurut dia, kritik Prabowo Subianto tidak ditujukan kepada semua wartawan.
"Silakan lihat full videonya. Pak Prabowo tidak menggeneralisir semua wartawan dan stasiun TV. Yang dikritik adalah wartawan dan stasiun TV yang mengkhianati tugasnya sebagai wartawan dan jurnalis," kata dia.
Partai Gerindra menyebut pola yang dipakai wartawan yang dikritik itu adalah sama ketika memberitakan pernyataan Prabowo Subianto tentang "tampang Boyolali" dan "driver ojol."
"Sama polanya seperti ‘tampang Boyolali’ dan ‘driver Ojol’ kemarin. Opini digiring agar seolah-olah pak Prabowo mengejek atau mendiskreditkan sesuatu," katanya.[]
http://akurat.co/news/id-431769-read-aktivis-98-lapor-ke-dewan-pers-gerindra-tak-ada-pendukung-prabowo-yang-geruduk-kantor-berita-kanBagikan Berita Ini
0 Response to "Aktivis 98 Lapor ke Dewan Pers, Gerindra: Tak Ada Pendukung Prabowo yang Geruduk Kantor Berita Kan? - akurat"
Post a Comment