Banyak Ikan Stres di Sungai Brantas Wilayah Gresik Gara-gara Limbah Industri - Surya Malang

SURYAMALANG.COM, GRESIK - Warga Desa Bambe Kecamatan Driyorejo dihebohkan dengan banyaknya ikan di Sungai Brantas yang stres dan menepi di tepi sungai.

Masyarakat dengan berbekal jaring dan serok untuk menangkap ikan yang menggelepar lemas di tepi sungai Brantas desa Bambe Kecamatan Driyorejo.

"Ikannya banyak yang muncul ke permukaan seolah kehabisan nafas dan berlomba-lomba menghirup udara di permukaan sehingga gampang menangkapnya," kata Adit (20), warga Desa Bambe yang ikut menangkap ikan lemas, Kamis (20/12/2018).

Ikan yang ditangkap ada berbagai jenis, seperti ikan bader merah dan ikan tawes. Ikan tersebut banyak yang kehabisan oksigen disebabkan ada pembuangan blimbah cair sehingga mempengaruhi kestabilan suhu air.

"Kemungkinan saat musim hujan permukaan air sungai naik, kemudian banyak industri menggelontorkan air limbahnya ke kali Surabaya di desa Bambe Kecamatan Driyorejo," imbuhnya.

Menurut Direktur Eksekutif Ecoton Prigi Arisandi, wilayah Driyorejo terdapat beberapa perusahaan yang diduga membuang limbah cairnya ke Kali Surabaya saat musim hujan.

"Apalagi pada musim hujan, diduga banyak limbah industri yang tidak diolah langsung digelontor bersama aliran air hujan," kata Prigi.

Selama musim hujan ini, diduga banyak pabrik-pabrik berlomba buang limbah tanpa diolah. "Mereka gelontor bareng air hujan. Hal itu terlihat banyaknya sampah dan kertas yang Tangkit di tepi sungaij," imbuhnya.

Menurut Prigi, dengan matinya ikan-ikan tersebut, membuktikan lemahnya pengawasan pemerintah terhadap lingkungan. Sehingga peran serta masyarakat untuk mengawasi pembuangan limbah dapat maksimal.

"Kondisi ini perlu diwaspadai karena di hilir yaitu Karangpilang terdapat intake PDAM yang mengolah air minum warga kota Surabaya. Dengan matinya ikan-ikan itu jadi indikator lemahnya pengawasan pemerintah dan rendahnya kesadaran lingkungan. Sebab, selama ini tidak ada sanksi bagi pelaku pembuang limbah penyebab ikan mati, sehingga pelaku tidak jera," katanya.

Let's block ads! (Why?)