Search

Desa Katholik di Israel Rayakan Natal dengan Festival Tahunan - Tempo.co

TEMPO.COFassuta – Warga di dua desa Fassuta dan Mi’ilya, Galilee barat, Israel, merayakan Natal dengan menampilkan berbagai pakaian dan aksesoris warna warni. Cara ini dilakukan warga desa Katholik Yunani satu-satunya di Israel ini untuk menarik kedatangan turis.

Baca:

“Di wilayah ini, kami bukan hanya hidup bersama tapi juga eksis,” kata Michal Shiloah Galnoor, CEO Asosiasi Turis Butik di Western Galilee, seperti dilansir Jerusalem Post pada Ahad, 23 Desember 2018.

Galnoor mengatakan ada banyak etnis dan penganut agama berbeda yang tinggal di kawasan ini yaitu Druz, Muslim, Kristen, Yahudi dan Bahai. “Kami tinggal bersama secara indah dan saat ada perayaan hari raya dan liburan salah satu agama kami semua ikut merayakan,” kata dia.

Desa Fassuta memiliki salah satu daya tarik turis yaitu bengkel besi milik Walied Khoury, yang merupakan sedikit dari tukang besi tradisional di Israel. Diniding bengkel ini dipenuhi berbagai karya logam yang dibuat Khoury.

Baca:

“Kami sangat senang menyambut pengunjung ke desa kami,” kata Khoury, yang banyak membuat berbagai jenis patung dan dipasang berbagai sudut desa. Menurut dia, sekitar 50 ribu orang datang ke perayaan Natal yang digelar di desa ini dalam tiga hari. “Desa ini jauh dari masalah di wilayah ini. Bersih dan kami tinggal di sini dengan tenang,” kata dia.

Perayaan Natal di desa ini bagian dari Festival Musim Dingin Galilee Barat, yang menyajikan berbagai kegiatan seperti konser musik, makanan dan pohon berlampu.

Desa Fassuta merayakan sebuah gereja kuno, yang baru diaktifkan kembali, setelah 100 tahun. Gereja ini berisi atap dari batu dan lukisan dari era Kristen abad pertengahan.

Baca:

“Ini merupakan gereja pertama desa sejauh yang kami tahu,” kata Pendeta Michael Assi. Menurut dia, para warga mulai menggunakan gereja itu pada 1750 hingga 1907, yang kemudian ditinggalkan karena dianggap terlalu kecil.

Assi mengatakan desa Fassuta ini letaknya relatif terpencil dari keramaian di Israel. “Sehingga kami hidup dalam damai,” kata dia.

Rima Khoury, yang mengelola Pusat Komunitas Beit Rima, mengubah rumah neneknya menjadi pusat pengunjung untuk menyambut tamu ke Fassuta setiap tahunnya. Dia memasang pohon Natal besar dan sejumlah foto keluarga hitam – putih.

Harapan disampaikan pendeta Nadim Shakur akan perdamaian bagi komunitas semua. “Saya harap Natal membawa kedamaian. Kedamaian datang dari Tuhan tapi para pemimpin juga harus membawanya,” kata Shakur.

Baca:

Menurut dia,”Sudah cukup kematian dan perang. Daripada tank, senjata, dan pisau, mari gunakan bunga, dan kata baik serta hubungan baik untuk menerima sesama apa adanya.”

Perayaan menyambut Natal juga digelar di Kota Nazaret, yang merupakan kota berpopulasi Arab terbesar di Israel yaitu sekitar 75 ribu warga. Sejumlah ibu Kristen memperkenalkan kembali budaya menyulam dengan motif tradisional kepada generasi muda, seperti dilansir Haaretz. Ini karena sekolah umum di sana tidak lagi mengajarkan sejarah komunitas Kristen Palestina. “Kami membawa generasi tua untuk membantu mengajar teknik menyulam tradisional,” kata Violette Khoury, direktur Nasijona, seperti dilansir Haaretz.

Let's block ads! (Why?)

https://dunia.tempo.co/read/1158328/desa-katholik-di-israel-rayakan-natal-dengan-festival-tahunan

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Desa Katholik di Israel Rayakan Natal dengan Festival Tahunan - Tempo.co"

Post a Comment

Powered by Blogger.