Search

Reseolusi 2019, Ini 5 Tips Bahagia dan Sehat di Usia Senja - beritajatim

Jakarta - Sudahkah Anda membuat catatan resolusi tahun baru? Biasanya orang membuat resolusi saat akhir tahun. Resolusi dapat dibuat dalam untuk jangka pendek misalnya masa setahun selama 2019 dan resolusi jangka panjang yang mulai disiapkan sejak tahun 2019.

Selagi Anda menyusun resolusi untuk tahun 2019, jangan lupa masukkan gaya hidup sehat sebagai persiapan masa pensiun karena kita perlu peduli untuk menyiapkan diri menyambut ujung siklus kehidupan manusia.

Persoalan masa pensiun atau lansia tidak hanya sekadar hitungan finansial tetapi juga persoalan kesehatan karena kemampuan fisik dan mental manusia tentu akan menurun seiring dengan bertambahnya usia.

Menurut Health Claim Senior Manager Sequis dr. Yosef Fransiscus, risiko penyakit pada lansia umumnya hampir sama dengan risiko pada usia muda.

Namun, lansia yang sejak muda jarang berolahraga berpotensi terkena osteoporosis, cedera tulang rawan sendi, atrofi otot (penurunan massa otot) pada bagian punggung hingga menjadi bungkuk. Bila lansia memiliki berat badan berlebih akan lebih berisiko mengalami kerusakan tulang sendi pada lutut dan cedera tulang belakang.

1 Tetap Sehat Setelah Pensiun

Menjadi tua tidak dapat dihindari maka sejak usia produktif sebaiknya memperhatikan pola makan dan gaya hidup yang dijalankan secara konsisten hingga usia tua. Nutrisi dan gizi haruslah seimbang.

“Jika ingin sehat sebisa mungkin asupan bukan makanan olahan (pilih raw food), kurangi garam, gula, karbo, lemak, dan santan. Mintalah menu sehat yang sesuai dengan profil kesehatan Anda pada ahli gizi karena setiap orang memiliki kebutuhan nutrisi yang khusus, sedangkan yang dimaksud dengan gaya hidup sehat, seperti kemampuan mengelola stres, tidak merokok dan mengonsumsi alkohol, cukup istirahat, deteksi penyakit kritis sejak dini dengan melakukan cek kesehatan secara berkala atau medical checkup ,” imbau dr. Yosef.

2. Lansia pun sebaiknya tetap berolahraga dan dilakukan secara rutin.

\"Pilihlah olahraga yang non kompetitif dan low impact. Misalnya,meditasi, yoga, berenang ringan, jalan sehat atau bersepeda. Olahraga cukup 3-4 x seminggu dengan durasi 1 jam. Lansia juga sebaiknya terkena matahari pagi yaitu sebelum pukul 09.00 dengan durasi sekitar 15 menit. Sinar matahai pagi dapat mengaktifkan pro vitamin D menjadi vitamin D yang berfungsi menyerap kalsium,” ujar dr Yosef.
Ia juga menyarankan untuk  memperkuat otot punggung sedini mungkin dengan cara latihan beban ringan ataupun olahraga yang memaksimalkan tubuh sendiri tanpa menggunakan beban tambahan dari luar (calisthenics).

3. Jangan Biarkan Lansia Merasa Terasing

Menjadi tua bukanlah perkara mudah apalagi bagi mereka yang berada di kota besar. Usia produktif identik dengan kesibukan. Ketika masa lansia tiba dan tidak lagi melakukan  kegiatan rutin, tidak punya teman  bisa membuat mereka merasa terasing. Beberapa lansia mungkin beranggapan bahwa mereka adalah kelompok non produktif yang membebani banyak orang.

“Aspek fisik untuk menunjang keseharian lansia memang penting. Namun, ada kebutuhan lain yang perlu dipenuhi pada tahapan usia lanjut, seperti perhatian, penghargaan, dan kebutuhan psikologi lainnya. Untuk itu, selain asupan, para lansia juga sebaiknya aktif mengikuti kegiatan sosial, rajin membaca, dan terlibat dalam berbagai kesibukan yang ringan. Kegiatan positif yang rutin dilakukan akan menyegarkan jiwa, membuat otak tetap aktif, dan membantu terhindar dari post power syndrom,” imbuh dr. Yosef.

Beberapa lansia mungkin sulit mengikuti pola ini karena kesibukan kerja di masa muda dahulu menyebabkan kurangnya waktu bersosialisasi dengan keluarga atau lingkungan dan menjadi  terbiasa menjadi pribadi yang individual,  tetapi akhirnya di masa tua menjadi kesepian. Untuk itu, sejak masa produktif sebaiknya membiasakan diri untuk dapat membagi waktu antara bekerja dan beraktivitas di luar pekerjaan.

Jagalah hubungan baik dan kedekatan dengan keluarga, kerabat, dan teman karena kebiasaan ini dampaknya sangat baik hingga usia lanjut.

“Carilah kegiatan yang menyenangkan yang dapat dilakukan sebagai hobi atau rutinitas sehari-hari karena pensiun tanpa memiliki kegiatan rutin yang menyenangkan akan membuat otak menurunkan kesiapan mental, menurunkan ambang kesadaran, dan mempercepat kepikunan,” tambah dr. Yosef.

4. Deteksi Dini Penyakit Dengan Pemeriksaan Berkala

Gangguan kesehatan atau penyakit kadang tidak disertai dengan gejala awal. Malahan gejala muncul pada saat gangguan kesehatan sudah ada pada tahap serius. Dengan melakukan pemeriksaan secara berkala akan membantu menemukan gejala gangguan kesehatan, lebih berpeluang untuk ditangani dan disembuhkan. 

Pemeriksaan berkala sebenarnya dapat dilakukan sejak bayi, yaitu 6 bulan sekali. Durasi ini juga berlaku bagi mereka yang berusia di bawah 25 tahun bila tidak ada keluhan. Setelah 25 tahun durasinya minimal 3 bulan sekali dan setelah umur 35 tahun sebaiknya dilakukan lebih rutin lagi yaitu 1 bulan sekali .

“Periksa tensi, gula darah puasa, gula darah tidak puasa, kolesterol, asam urat, visus mata, mobilitas gerak, dan kepadatan tulang (osteo density) walaupun belum terindikasi sakit. Durasi ini bisa saja bertambah jika dokter mendiagnosa ada penyakit,” ujar dr. Yosef.

 5. Lengkapi  Hidup Sehat Dengan Asuransi

Semua orang berharap untuk sehat, agar bisa bersama dengan keluarga tercinta. Namun, masih banyak yang kerap menyepelekan pentingnya perlindungan kesehatan. Mengingat biaya perawatan kesehatan cukup tinggi dan melakuan perawatan kesehatan pada lansia harus berkesinambungan maka lengkapilah keluarga Anda dengan memiliki asuransi sejak usia produktif. Sequis menghadirkan rangkaian produk asuransi kesehatan yang dapat dipilih untuk membantu Anda yang membutuhkan biaya jika  kelak membutuhkan rawat medis. Misalnya, Sequis Q Infinite Medcare Rider yang memiliki  fasilitas cashless di lebih dari 500 rumah sakit di Indonesia dan lebih dari 50 rumah sakit di Malaysia dan Singapura atau Sequis Q Health Platinum Plus Rider yang akan melindungi kesehatan Anda hingga 85 tahun dan memberikan manfaat tambahan untuk penyakit kanker dan serangan jantung. Tersedia juga Q Health Easy Insurance yang memberikan banyak manfaat seperti biaya harian kamar rumah sakit, biaya pembedahan, manfaat meninggal dunia, dan pengembalian premi. Informasi lengkap mengenai ketiga produk ini,  dapat dilihat di www.sequis.co.id  atau dapat mengunjungi Sequis Care di nomor telepon (62-21) 2994 2929 atau melalui email ke care@sequislife.com

Let's block ads! (Why?)

http://beritajatim.com/pendidikan_kesehatan/348004/reseolusi_2019,_ini_5_tips_bahagia_dan_sehat_di_usia_senja.html

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Reseolusi 2019, Ini 5 Tips Bahagia dan Sehat di Usia Senja - beritajatim"

Post a Comment

Powered by Blogger.