
Informasi yang didapat Bali Express (Jawa Pos Group), tiga orang lainnya di wilayah itu juga ikut mendapat suntikan vaksin karena sempat kontak langsung dengan anjing rabies tersebut. Data yang didapat di Dinas Kesehatan, enam orang dari sembilan yang harus divaksin adalah anak-anak. Yakni Komang Gde Wiguna,8; Luh Ayu Mas Purnama Dewi,10; Gede Eka Surya Putra,11; Luh Widia Ningsih; Komang Arjuna,6 dan Luh Made Sri Maharani,5. Ada juga Luh Ari Nurasih,40; Ketut Darmawan,39 dan Kadek Linda,23.
Pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Dinas Kesehatan Klungkung I Wayan Jaya Putra ditemui Senin (14/1) membenarkan anjing rabies menggigit warga. Dari sekian itu, satu orang mendapatkan Serum Antirabies (SAR) karena gigitan berada di daerah berisiko tinggi. Sedangkan sisanya dapat Vaksin Antirabies (VAR).
Ditemui terpisah, Kepala Dinas Pertanian Klungkung IB Juanida mengatakan, anjing rabies yang menggigit warga itu sebenarnya anjing peliharaan. Namun diliarkan. Pemiliknya adalah Luh Ari Nurasih yang juga korban gigitan. Anjing tersebut dicurigai pernah kontak dengan anjing lain yang terjangkit rabies. “Bisa saja sudah divaksin tapi sudah lama. Vaksin anjing itu bertahan setahun. Setelah itu harus divaksin lagi,” ungkap Juanida.
Menurutnya, laporan awal anjing itu menggigit empat orang warga. Namun setelah dilakukan eliminasi terhadap anjingnya, ternyata sample otak yang dibawa ke laboratorium memastikan bahwa anjing itu rabies. Barulah kemudian dua orang lagi mengaku sempat digigit, termasuk tiga warga lain yang sempat kontak ikut divaksin karena takut ketularan rabies.
Juanida mengakui, Klungkung belum bisa nihil rabies. Itu tak terlepas dari kurangnya kesadaran masyarakat yang memelihara anjing untuk melakukan vaksinasi. Selain itu, masih banyak masyarakat membuang anak anjing sembarangan, sehingga tumbuh menjadi anjing liar dan berpotensi tinggi menularkan rabies. Diperkirakan ada sekitar 700 ekor anjing liar di Klungkung. Anjing tak bertuan ini sebagian besar berkeliaran di kawasan yang ada makanan banyak. Salah satunya pasar tradisional. Dengan demikian, Juanida mengimbau masyarakat agar lebih waspada di pasar. “Salah satunya Pasar Galiran banyak anjing liar,” sebut dia.
Ia pun mengaku kesulitan untuk memutus rantai rabies yang ditularkan anjing liar itu. Pemerintah setempat tidak bisa membabi buta melakukan eliminasi anjing liar karena khawatir dipersoalkan pencinta binatang. Di sisi lain, untuk melakukan vaksinasi anjing liar juga susah dilakukan. “Eliminasi tetap, tapi selektif,” tandasnya.
(bx/wan/yes/JPR)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "6 Orang Digigit Anjing Rabies, Minta Warga Hati-hati di Pasar Galiran - Jawa Pos"
Post a Comment