Search

Benarkah Hidup Sehat Tak Boleh Konsumsi Makanan Berminyak? - Jawa Pos

JawaPos.com - Minyak atau lemak seakan menjadi musuh bagi banyak orang yang sedang ingin menurunkan berat badan atau menjalankan pola hidup sehat. Padahal untuk menerapkan gaya hidup sehat, lemak masih sangat diperlukan tubuh.

Lemak boleh dikonsumsi dengan kapasitas sekitar 30 persen per hari. Jika per hari seseorang membutuhkan sekitar 2.000 kalori, maka 600 kalori diantaranya harus bersumber dari lemak.

"Fungsi lemak adalah mengontrol temperatur tubuh, seperti kita tahu lemak berada dibawah permukaan kulit, artinya menjaga kestabilan temperatur tubuh," kata Emilia Achmadi, Nutrisionis, ketika ditemui di acara media gathering tentang 'Pentingnya Lemak Baik dan Memasak Makanan Sehat bersama Bertolli', di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (24/1).

Benarkah Hidup Sehat Tak Boleh Konsumsi Makanan Berminyak?
Emilia Achmadi, Nutrisionis, ketika ditemui di acara media gathering yang berbagi tentang Pentingnya Lemak Baik dan Memasak Makanan Sehat bersama Bertolli, di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (2 (Inriyani Sembiring/JawaPos.com)

Selain itu, ia juga mengatakan lemak bermanfaat untuk fungsi syaraf, sebab proses berpikir otak terdiri dari 70 persen air dan terbuat dari lemak. Jika tidak makan lemak yang baik, kemampuan kognitif justru akan terganggu.

Risiko lainnya adalah bisa mengalami kekurangan vitamin karena lemak berperan sebagai medium agar vitamin A,D, E, dan K bisa diserap tubuh manusia. Namun perlu diingat bahwa lemak yang dikonsumsi adalah lemak sehat atau lemak tak jenuh.

Salah satu lemak tak jenuh yang masih terbilang sangat baik untuk dikonsumsi terutama dalam masakan adalah olive oil atau minyak zaitun. Olive oil masuk dalam kategori lemak tidak jenuh tunggal diatas 70 persen yang berkontribusi dalam menjaga kesehatan tubuh.

Minyak zaitun sangat penting untuk dikonsumsi karena kandungan antioksidannya yang sangat tinggi, anti inflamasi, menurunkan kolesterol, dan proteksi tubuh. Dengan demikian, minyak zaitun bisa dimanfaatkan sebagai minyak goreng untuk olahan masakan.

Ketika memasak, yang perlu diperhatikan adalah tetap menjaga temperatur jangan sampai melewati batas titik asap. Biasanya batas titik asap minyak zaitun berada di antara 180 - 220 derajat celcius.

Jika melewati batas titik asap, bentuk lemak akan pecah, dan jika sudah mengeluarkan asap bisa menjadi satu bentuk karsinogen yang mencetuskan penyakit kanker. Kemudian dari proses pengolahan makanan seperti menumis sayur, usahakan berada di atas api tidak lebih dari 5 menit.

"Biasanya menumis setengah matang, supaya warna sayurnya masih hijau, nutrisinya masih banyak," tambah Emilia.

Batas pengulangan minyak goreng pun hanya sekitar 2 hingga 3 kali. Walau sudah mengikuti aturan memasak yang baik dan memakai minyak yang sehat, tentu saja makanan yang dikonsumsi juga harus memiliki gizi seimbang seperti porsi serat, karbohidrat, dan protein. Kesalahan lainnya adalah jika mengkonsumsi minyak dengan jumlah yang terlalu banyak.

"Menurut saya kalau kalori saya misalnya 2.000, terus saya makan 2.500, walau 2.500 itu makanan sehat, tetap saja tidak baik, karena melampaui kapasitas," ujarnya.

Tak hanya kekurangan lemak, penyakit bisa muncul ketika seseorang memiliki asupan lemak berlebih. Tak heran jika yang terjadi adalah kelebihan berat badan, aterosklerosis, fatty liver, dan kolesterol naik.

Editor           : Deti Mega Purnamasari
Reporter      : Inriyani Sembiring

Let's block ads! (Why?)

https://www.jawapos.com/entertainment/lifestyle/25/01/2019/benarkah-hidup-sehat-tak-boleh-konsumsi-makanan-berminyak

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Benarkah Hidup Sehat Tak Boleh Konsumsi Makanan Berminyak? - Jawa Pos"

Post a Comment

Powered by Blogger.