Dalam Sehari, Lima Ton Ikan Mati

WONOGIRI, suaramerdeka.com - Sebanyak lima ton ikan nila mati di karamba jaring apung Waduk Gajahmungkur, Desa Sendang, Kecamatan/Kabupaten Wonogiri, Rabu (16/1). Kematian ikan secara massal itu disebabkan perubahan cuaca, sehingga memunculkan fenomena upwelling atau peristiwa pengadukan air karena adanya perbedaan suhu yang menyolok.
Manajer HRD PT Aquafarm Nusantara, Harjono mengungkapkan, perusahaan pembudidaya ikan terbesar di Waduk Gajahmungkur itu bahkan mengalami kerugian hingga Rp 125 juta. Pasalnya, sebagian besar ikan yang mati seharusnya sudah siap panen atau siap dikonsumsi.
"Umur ikan rata-rata sudah lebih dari lima atau enam bulan. Harga ikan nila di pasaran sekitar Rp 25.000,- per kilogram dan hari ini kami kehilangan lima ton ikan. Kerugiannya ya sekitar Rp 125 juta," katanya.
Dia mengungkapkan, peristiwa kematian ikan secara massal baru mulai terjadi hari itu. Kejadian tersebut disebabkan cuaca yang redup dengan sinar matahari minim, sehingga kadar oksigen di dalam air menurun. Perubahan cuaca juga memunculkan fenomena upwelling yang membuat zat NH3 (amoniak) dari tumpukan kotoran dan sisa pakan yang mengendap di dasar waduk seperti teraduk-aduk kemudian meracuni ikan.
Perusahaan itu sebenarnya sudah berupaya mengantisipasi dengan menggunakan aerator. "Aerator itu untuk meningkatkan kadar oksigen. Tetapi, salah satu alat kami macet, sehingga ikannya mati," ujarnya.
Kematian ikan secara massal di karamba jaring apung merupakan siklus tahunan. Selain karamba jaring apung milik PT Aquafarm, karamba-karamba milik petani lokal juga mengalaminya. "Kalau karamba petani tidak dilengkapi dengan aerator, kematian ikan bisa lebih banyak," terangnya.
Kematian ikan secara massal tidak hanya terjadi pada karamba-karamba di perairan Waduk Gajahmungkur Wonogiri. Karamba-karamba milik PT Aquafarm di Waduk Wadaslintang Wonosobo juga pernah mengalami musibah serupa. "Kematian ikan di Wadaslintang tahun 2005 dan 2007 malah sampai 700 ton. Di Waduk Kedungombo juga pernah. Kalau di Waduk Gajahmungkur sekitar empat tahun lalu, kami juga kehilangan 40-60 ton ikan," katanya.
(Khalid Yogi/CN40/SM Network)
Berita Terkait
Loading...
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dalam Sehari, Lima Ton Ikan Mati - Suara Merdeka CyberNews"
Post a Comment