
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto memaparkan, dari segi lifting migas di tahun ini ditetapkan di atas target APBN 2018, dari sebelumnya sebesar 2 juta setara barel minyak per hari (boepd) menjadi 2,025 juta boepd. Jika dirinci, maka target lifting minyak bumi sebesar 775 ribu barel per hari (bopd) dan target lifting gas bumi sebesar 1,250 juta boepd.
Upaya peningkatan lifting tersebut, kata Dwi, harus didukung dengan kegiatan eksplorasi yang masif. Di 2019, rasio penggantian cadangan (reserve replacement ratio/RRR ) kembali dipatok sebesar 100%.
Sebanyak 45 rencana pengembangan lapangan (plan of development/PoD) disetujui sepanjang tahun 2018, memberikan tambahan cadangan minyak dan gas bumi (migas) yang terbukti sekitar 831,5 juta setara barel minyak. Penambahan cadangan tersebut berdampak signifikan pada pencapaian RRR hingga 105,6% dari target 2018. "Penemuan baru sangat dibutuhkan untuk mempertahankan produksi migas saat ini serta menjamin pasokan energi migas Indonesia, ujar Dwi.
Dwi menuturkan, dengan meningkatnya target lifting tersebut, diharapkan dapat mendukung tercapainya target penerimaan negara dan investasi.
Bicara soal penerimaan negara dan investasi, di 2019 ini, SKK Migas menargetkan penerimaan negara menjadi sebesar US$ 17,5 miliar atau sekitar Rp 262,5 triliun. Faktornya, lanjut Dwi, dengan melihat kinerja penerimaan negara di 2018 yang meningkat signifikan mencapai US$ 17,5 miliar (unaudited) atau sekitar Rp 236,2 triliun, melampaui target APBN 2018 yang sebesar US$ 11,9 miliar.
Untuk investasi hulu migas di 2019 ditargetkan sebesar US$ 14,79 miliar dengan target pengembalian biaya operasi (cost recovery) dipatok sebesar US$ 10,22 miliar. Di 2018 lalu, realisasi investasi memang baru sebesar US$ 12 miliar dari target dalam WP&B yang disepakati sebesar US$ 14,2 miliar atau baru mencapai 84%. Belum optimalnya realisasi tersebut juga dipengaruhui cost recovery sebesar US$ 11,7 miliar (unaudited) atau 112% dari target APBN 2018 sebesar US$ 10,1 milliar.
Selain itu, SKK Migas juga merencanakan bakal ada 13 proyek migas yang akan beroperasi pada tahun ini. Pada kuartal pertama, terdapat dua proyek yang direncanakan mulai on stream yaitu Proyek Kompleks Betara dengan produksi 12 juta kaki kubik per hari (million standard cubic feet per day/mmscfd) oleh Petrochina International Jabung Ltd dan Terang Sirasun Batur Phase 2 sebesar 200 mmscfd oleh Kangean Energy Indonesia Ltd.
Selanjutnya di kuartal kedua, proyek yang mulai operasi adalah Ario Damar-Sriwijaya Phase 2 dengan produksi 20 mmscfd oleh PT Tropik Energi Pandan, pengaliran gas Temalat ke Gunung Kembang Selatan 10 mmscfd oleh PT Medco E&P Indonesia, serta Bukit Tua Phase-3 31,5 mmscfd oleh Petronas Carigali Ketapang II Ltd.
Di kuartal ketiga, terdapat delapan proyek yang akan mulai mengalirkan migas. Rincinya, Proyek Full Well Stream Kedung Keris dengan produksi 3.800 bph oleh Exxon Mobil Cepu Ltd, Buntal-5 45 mmscfd oleh Medco E&P Natuna Ltd, Bison-Iguana-Gajah Putri 163 mmscfd oleh Premiere Oil Natuna Sea BV, dan Suban Compression 780 mmscfd oleh ConocoPhilips (Grissik) Ltd.
Berikutnya, proyek yang beroperasi di kuartal terakhir tahun ini adalah Pemasangan Kompresor Betung 15 mmscfd oleh PT Pertamina EP, Bayan Gas Production Facilities yang menghasilkan gas 15 mmscfd dan minyak 250 bph oleh Manhattan Kalimantan Investment Pte Ltd, YY dengan produksi minyak 4.605 bph dan 25,5 mmscfd oleh PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (ONWJ), serta Mellwis 20 mmscfd oleh Santos (Madura Offshore) Pty Ltd.
"Sehingga total estimasi produksinya yakni 240 ribu boepd, yakni gas 1.300 mmscfd dan minyak 8.600 bph. Perkiraan total nilai investasinya US$ 702 juta," kata Dwi.
Dwi menyebutkan, masih ada empat proyek strategis nasional yang akan onstream setelah 2019, yaitu Proyek Tangguh Train 3 yang ditargetkan beroperasi di 2020, Proyek Jambaran Tiung Biru yang ditargetkan onstream di 2021, Proyek Indonesia Deep Water (IDD) yang ditargetkan jalan di 2024, dan Proyek Lapangan Abadi yang ditargetkan onstream 2027. Seluruhnya tetap menjadi prioritas.
"Berbeda dengan tahun tahun sebelumnya, pencapaian tahapan empat proyek strategis nasional menjadi salah satu indikator kunci kinerja SKK Migas di 2019," pungkas Dwi.
(gus)
https://www.cnbcindonesia.com/news/20190116181034-4-50998/skk-genjot-lifting-migas-ke-202-juta-barel-hari-di-2019Bagikan Berita Ini
0 Response to "News SKK Genjot Lifting Migas ke 2,02 Juta Barel/Hari di 2019 16 January 2019 - CNBC Indonesia"
Post a Comment