* Dilaksanakan oleh LTMPT
BANDA ACEH - Seleksi masuk perguruan tinggi negeri (PTN) di Indonesia tahun ini mengalami perubahan signifikan demi menyempurnakan sistem seleksi agar hasilnya lebih kredibel, berkeadilan, transparan, efisien, dan akuntabel. Salah satu yang diubah adalah sistem ujiannya. Kalau sebelumnya ujian tulisnya berbasis lembar jawaban yang kemudian diperiksa secara komputerisasi, mulai tahun ini sistemnya diubah ke Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK), mirip dengan sistem computer assisted test (CAT) pada tes CPNS.
Sebagaimana diketahui, CAT adalah metode seleksi dengan alat bantu komputer yang digunakan untuk mendapatkan standar minimal kompetensi dasar bagi peserta tes dan hasilnya langsung bisa diketahui setelah tes berakhir.
Selain penerapan sistem UTBK, perubahan lainnya pada seleksi penerimaan mahasiswa baru tahun ini terletak pada lembaga penyelenggaranya. “Mulai tahun ini seleksi masuk dilakukan serempak di 74 lokasi pusat layanan UTBK PTN oleh lembaga baru yang dinamakan Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT),” kata Rektor Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), Prof Dr Samsul Rizal MEng menjawab Serambi di Banda Aceh, Sabtu (12/1).
Lembaga baru itu diberi mandat oleh Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Prof Mohammad Nasir PhD untuk menyelenggarakan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) yang pendaftarannya dimulai 4 hingga 14 Februari 2019 maupun Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) pada 13 April-26 Mei 2019.
“Hanya penerimaan melalui jalur mandiri yang proses seleksinya diserahkan kepada masing-masing PTN seperti berlangsung selama ini,” kata Samsul.
Sebagai lembaga baru, LTMPT diluncurkan oleh Menristekdikti Prof Mohamad Nasir PhD pada 4 Januari 2019 di Universitas Diponegoro Semarang di tengah-tengah acara Rapat Kerja Nasional Kemenristekdikti. Untuk memimpin LTMPT, Menristekdikti menunjuk Prof Dr Ravik Karsidi MS yang tahun ini berakhir masa jabatannya untuk periode kedua sebagai Rektor Universitas Sebelas Maret. Rektor Unsyiah, Prof Samsul Rizal juga hadir dalam acara launching LTMPT tersebut di Semarang, Jawa Tengah.
Kebijakan baru tentang LTMPT maupun UTBK untuk SMBPTN itu, kata Samsul, diatur dalam Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Permenristekdikti) Nomor 60 Tahun 2018. Di dalam peraturan tersebut dinyatakan bahwa jalur SMPTN 2019 ada tiga, meliputi SNMPTN, SBMPTN, dan seleksi mandiri. Untuk jalur SNMPTN dan SBMPTN dilakukan oleh LTMPT, sedangkan jalur mandiri oleh masing-masing PTN.
Terkait UTBK, Samsul menerangkan, karena ujian tulisnya berbasis komputer maka hasilnya tak perlu ditunggu sampai satu bulan atau lebih. Cukup sepuluh hari saja pasca-UTBK maka hasilnya akan diserahkan kepada peserta tes. Ddengan bekal nilai itulah peserta tes mendaftar di program studi dan universitas tertentu sebanyak dua pilihan. “Boleh di satu universitas boleh pula di universitas lain,” terang Samsul.
Ia juga menyebutkan ada empat keuntungan bagi masyarakat dengan adanya LTMPT yang menyelenggarakan UTBK. Pertama, ujian yang berbasis komputer akan mengurangi kesalahan pengisian identitas peserta ujian, kode soal, dan pengisian lembar jawaban. Kedua, UTBK dapat dilakukan di 74 lokasi pusat layanan UTBK PTN. Ketiga, hasil UTBK dapat diserahkan lebih cepat kepada peserta tes, yakni hanya sepuluh hari setelah pelaksanaan tes. “Keempat,
http://aceh.tribunnews.com/2019/01/14/seleksi-masuk-ptn-2019-pakai-sistem-catBagikan Berita Ini
0 Response to "Seleksi Masuk PTN 2019 Pakai Sistem CAT - Serambi Indonesia"
Post a Comment