Search

Potensi besar dunia gaming Nusantara - BeritagarID

Peserta mengikuti babak kualifikasi regional Piala Presiden Esport 2019 di kawasan Kuta, Bali, Minggu (10/2/2019). Babak kualifikasi Piala Presiden Esport 2019 yang mempertandingkan permainan "Mobile Legend" tersebut diikuti 64 tim untuk menyeleksi perwakilan Bali pada babak grand final yang akan diikuti finalis dari delapan kota di Indonesia.

Peserta mengikuti babak kualifikasi regional Piala Presiden Esport 2019 di kawasan Kuta, Bali, Minggu (10/2/2019). Babak kualifikasi Piala Presiden Esport 2019 yang mempertandingkan permainan "Mobile Legend" tersebut diikuti 64 tim untuk menyeleksi perwakilan Bali pada babak grand final yang akan diikuti finalis dari delapan kota di Indonesia. | Fikri Yusuf /Antara Foto

Dulu bermain gim video dianggap membuang-buang waktu, kini sudah beda zaman. Ia telah berkembang menjadi bisnis besar yang memutarkan banyak uang dan bisa ikut menunjang perekonomian negara. Oleh karena itu pengembangan gim semakin dilirik, termasuk oleh pengembang (developer) lokal.

Pada 2018, menurut perkiraan Statista, aliran pendapatan dari bisnis video gim di seluruh dunia mencapai angka 115,34 miliar dolar AS (Rp1.623,12 triliun pada kurs saat ini), naik dari 104,57 miliar dolar pada tahun sebelumnya.

Indonesia juga kebagian kue tersebut. Menurut Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), aplikasi digital dan pengembang gim menyumbang 1,86 persen Produk Domestik Bruto (PDB) dari ekonomi kreatif, dan tingkat pertumbuhannya tinggi dengan rata-rata 8,06 persen sejak 2016.

PDB ekonomi kreatif pada 2018 tercatat Rp1.105 triliun dan Kepala Bekraf Triawan Munaf, dikutip Kontan.co.id, menargetkan untuk mencapai angka PDB Rp1.200 triliun tahun ini.

Cara untuk meningkatkannya menurut Bekraf adalah dengan menggenjot industri kreatif yang berpotensi besar. Tahun ini ada tiga subsektor yang berpotensi untuk diperbesar sehingga dimasukkan sebagai prioritas, termasuk aplikasi digital dan pengembang gim (AGD). Dua lainnya adalah sektor film dan musik.

AGD dianggap bisa jadi motor untuk mengangkat subsektor ekonomi kreatif lainnya. Misalnya gim bisa dimanfaatkan dalam dunia hiburan, media iklan, edukasi, dan lain sebagainya.

Melihat uang yang dikeluarkan pemain gim di Indonesia, sepertinya tak salah Bekraf menjadikan gim video sebagai salah satu prioritas.

Berdasarkan data dari Newzoo, situs yang berfokus mengumpulkan data dan riset seputar dunia gim, gamer di Indonesia mengeluarkan uang hingga 1,08 miliar dolar untuk bermain gim selama 2018. Menjadikan Indonesia pasar nomor wahid di Asia Tenggara. Padahal penetrasi Internet di Tanah Air masih berada di angka 30,7 persen.

Cukup jauh angkanya jika dibandingkan dengan pengisi posisi kedua dan ketiga, yaitu Thailand (0,67 miliar dolar) dan Malaysia (0,63 miliar dolar), yang memiliki angka penetrasi internet lebih tinggi, masing-masing 55,1 persen dan 84,4 persen.

Namun, tidak ada rincian perusahaan gim apa yang mendapatkan kue terbesar di Indonesia. Sebagai catatan, angka di atas tidak termasuk penjualan perangkat keras.

Gerry Eka, Senior Editor Duniaku Network--situs lokal yang memantau perkembangan dunia gim--bercerita bahwa memang banyak pemain gim di Indonesia yang rela mengeluarkan uang, mulai dari Rp50.000 hingga jutaan, untuk bermain.

“Di lingkup gue yang ada pro player-nya (untuk judul gim AoV dan Speed Drifters) bisa ngeluarin uang sampai Rp1-2 juta per bulan tergantung kondisi atau ada event apa yang sedang berjalan," kata Gerry kepada Beritagar.id melalui pesan instan.

Ia menuturkan, biasanya orang rela menggelontorkan uang untuk dua hal. Pertama adalah demi mengejar tujuan tertentu, seperti membeli konten untuk menambah kekuatan karakternya. Kedua adalah sekadar kosmetik untuk memperindah tampilan.

Perusahaan gim juga kadang memiliki strategi tertentu dalam menarik pembelian dalam gim. Seperti keberadaan sistem berlangganan berbalut hadiah konten tertentu.

“Misalnya di PUBG Mobile, namanya Royale Pass, jadi kita beli item seharga berapa nanti benefit-nya kalau kita selesaikan misi bisa dapet item tertentu, item tersebut terbatas hanya untuk yang punya Royale Pass aja,” jelas Gerry.

Pertanyaan yang kemudian terbit adalah apakah pengembang gim di Indonesia ikut menikmati aliran uang yang semakin besar tersebut. Belum maksimal, jawaban Jan Fariz Majd, manajer operasional Asosiasi Game Indonesia (AGI).

Pemain lokal, tutur Jan kepada Kompas.com, hanya berkontribusi sekitar 1 persen. Salah satu alasannya, belum baiknya penerimaan para gamer lokal terhadap produk gim dalam negeri.

Untuk itu AGI dan Bekraf bekerja sama mempromosikan gim karya pengembang lokal, baik ke dalam maupun luar negeri. Upaya itu, menurut Jan, diharapkan bisa meningkatkan kontribusi pengembang lokal hingga mencapai angka dua digit dalam 5-10 tahun.

Perangkat dan jenis gim yang digemari

Saat ini komputer (desktop maupun laptop) masih menjadi pilihan utama untuk memainkan gim, tetapi ponsel pintar ternyata semakin dilirik.

Berdasarkan data Cint Insight Exchange yang diolah Lokadata Beritagar.id, sebanyak 35,4 persen pemain gim di Indonesia memakai komputer pada 2018, turun dari 39,2 persen pada 2017.

Komputer dikejar oleh ponsel pintar yang penggunaannya untuk bermain gim video naik dari 29,9 persen pada 2017 menjadi 33,5 persen pada tahun lalu.

Mengenai hal ini, Gerry Eka, yang telah serius menggeluti dunia gaming sejak tahun 2009, mengatakan alasannya adalah judul-judul gim mobile kini semakin beragam, serta akses lebih mudah dan murah.

“Modal Rp2 juta saja udah bisa main game bagus dan kompetitif," ujarnya.

Fakta ini semakin membuktikan potensi besar bagi pengembang gim berbasis gawai mobile di Indonesia.

Jika membahas genre yang paling populer, penggiat gim Tanah Air rupanya menyukai permainan terkait olahraga. Genre sports menguasai 10,06 persen pasar, disusul First Person Shooter/Action dan Vehicle Racing (balap) yang masing-masing memiliki angka 9,79 persen dan 9,23 persen.

Temuan ini bisa memberi gambaran ke para pengembang gim lokal, tema apa saja yang potensial untuk mereka gali, sehingga bisa mendapat perhatian lebih banyak di pasar negeri sendiri.

Let's block ads! (Why?)

https://beritagar.id/artikel/sains-tekno/potensi-besar-dunia-gaming-nusantara

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Potensi besar dunia gaming Nusantara - BeritagarID"

Post a Comment

Powered by Blogger.