
Eko Yuli Irawan cs saat ini tengah berada di Fuzhou, China, untuk mengumpulkan poin Olimpiade 2020. Kejuaraan dunia bertajuk IWF World Cup bergulir 20-25 Februari. Ada tujuh atlet, tiga pelatih, satu tim manajer, dan satu tim pendukung yang dikirim ke Fuzhou dengan total pembiayaan sekitar Rp 430 juta.
Namun, anggaran yang harusnya dikucurkan oleh Kemenpora tak juga cair. Padahal proposal sudah diajukan jauh-jauh hari. Akibatnya mereka menyiapkan dana talangan lebih dulu.
"Semuanya (anggaran) belum sama sekali, penggelontoran dana pelatnas setahun langsung termasuk biaya-biaya rutin seperti akomodasi, konsumsi, honor-honor itu yang paling banyak. Belum lagi vitamin-vitamin, peralatan, dan perlengkapan," kata manajer tim angkat besi Sonny Kasiran kepada detikSport, Kamis (21/2/2019).
"Saya tidak mau menyalahkan siapa-siapa tapi untuk Merah Putih kami terus berjuang semaksimal mungkin," ujarnya.
Meski anggaran pelatnas belum cair, tim angkat besi tetap berkomitmen untuk menorehkan prestasi. Hal itu sudah mereka buktikan sebelumnya di kejuaraan EGAD'S Cup International Weightlifting Championship 2019. Pada kejuaraan yang berlangsung di Chiang Mai, 9-11 Februari lalu itu, tim angkat besi Indonesia membawa pulang lima medali emas, satu perak, dan dua perunggu.
"Puji Tuhan kalau tim angkat besi masih bisa memberikan prestasi bagus di Chiang Mai seminggu yang lalu dan semoga di Fuzhou hasilnya pun bagus. Padahal kami baru bisa memberikan kebutuhan yang minimalis dasar karena harus mengatur biaya-biaya," Sonny menjelaskan.
"Kami komitmen menjalankan Pelatnas mulai awal Januari 2019, mana bisa di Chiang Mai, Thailand, bisa berhasil bagus tanpa persiapan yang baik? Harapan saya segera ada solusinya," sambung dia.
(mcy/nds) https://sport.detik.com/sport-lain/d-4438834/timnas-angkat-besi-berjuang-di-piala-dunia-meski-anggaran-belum-cairBagikan Berita Ini
0 Response to "Timnas Angkat Besi Berjuang di Piala Dunia meski Anggaran Belum Cair - detikSport"
Post a Comment