TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan (DPPKP) mencatat ada 62 hektare lahan bawang merah yang gagal panen akibat banjir yang melanda beberapa wilayah di Bantul pertengahan Maret lalu.
Lahan yang terendam banjir tersebut seluruhnya berada di Kecamatan Kretek.
Lahan pertanian bawang merah yang terdampak berada di Desa Parangtritis, Desa Donotirto, Desa Tirtohargo, Desa Tirtosari, dan Desa Tirtomulyo.
Kerugian akibat gagal panen ini mencapai Rp750 juta.
"Hanya bawang merah yang tidak bisa diselamatkan karena masih umur muda. Jadi busuk karena terendam air. Kalau yang sudah saatnya panen dipercepat panennya," kata Kepala DPPKP Bantul, Pulung Haryadi, Rabu (27/3/2019).
Baca: Akibat Banjir, 62 Hektar Lahan Pertanian Bawang Merah di Bantul Gagal Panen
Lanjutnya, tak ada ganti rugi dari gagal panen tersebut.
Sebagai gantinya, Pulung akan mengganti dengan program terkait perbenihan pada petani yang gagal panen.
"Program ini akan diajukan ke APBD perubahan. Kegiatan ada pelatihan berkaitan dengan perbenihan," tuturnya. Lanjutnya, kerugian juga dialami para petani budidaya ikan kolam.
Ada 21 kolam yang terdampak banjir di tiga kecamatan yakni Jetis, Pandak, dan Sewon. Ikan-ikan yang berada di kolam habis karena hanyut terbawa banjir.
"Kerugiannya sekitar 200 juta. Ikan yang dibudidaya ada lele, nila, dan gurameh," terang Pulung, Rabu (27/3/2019).
Baca: Budidaya Ikan Skala Kecil Didorong Kantongi TPUPI
Meski ikan hanyut, kolam-kolam milik petani budidaya ikan tak ada yang rusak.
"Bukan kolamnya yang rusak, hanya hanyut ikannya," ujar Pulung.
Sama dengan para petani bawang merah, nantinya akan ada program yang diberikan DPPKP sebagai pengganti kerugian ikan yang hanyut ini.(TRIBUNJOGJA.COM)
http://jogja.tribunnews.com/2019/03/27/62-hektare-bawang-merah-gagal-panenikan-ikan-budidaya-di-bantul-hanyutBagikan Berita Ini
0 Response to "62 Hektare Bawang Merah Gagal Panen, Ikan-Ikan Budidaya di Bantul Hanyut - Tribun Jogja"
Post a Comment