Banda Aceh, Gatra.com - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh bersama Forum Konservasi Leuser (FKL) memasang 2 unit GPS Collar pada dua kelompok gajah liar Sumatera di Kabupaten Aceh Timur.
Pemasangan GPS Collar ini dilakukan untuk memantau pergerakan kelompok gajah, maka dengan adanya alat itu bisa membantu mengatasi konflik antara manusia dan satwa yang dilindungi ini diwilayah Aceh Timur.
Kedua gajah ini merupakan kelompok gajah yang habitatnya berada di dalam atau bersinggungan dengan Kawasan Ekosistem Leuser (KEL), salah satu kawasan hutan yang luasnya mencapai 2,6 juta hektar di Aceh dan Sumatera Utara.
Kepala BKSDA Aceh, Sapto Aji Prabowo, Ahad (10/3) mengatakan, pemasangan GPS Collar ini dilakukan untuk memberikan informasi posisi gajah secara berkala melalui satelit.
“Salah satu tujuannya untuk memberi informasi posisi gajah sebelum masuk ke perkebunan atau lahan pertanian masyarakat sehingga dapat membantu mitigasi konflik dengan manusia di wilayah sekitarnya,” terangnya.
Dengan adanya GPS Collar ini, kata dia, pihaknya akan mengetahui posisi kelompok gajah ini sehingga bisa memberikan informasi kepada masyarakat ketika gajah mulai mendekati lahan perkebunan penduduk.
Lebih lanjut, Sapto menambahkan, dalam jangka panjang, pemasangan GPS ini juga akan sangat bermanfaat untuk mengetahui jalur jelajah kelompok gajah ini serta datanya dapat digunakan untuk penyusunan tata ruang di Kabupaten Aceh Timur dan daerah lainnya di Aceh.
Sementara itu, Koordinator Perlindungan Satwa Liar Forum Konservasi Leuser, Dedi Yansyah mengatakan, gajah yang dipasang GPS Collar itu habitatnya di dalam Kawasan Ekosistem Leuser.
Sebelum dilakukan penasangan GPS Collar, jelas dia, tim sudah ditugaskan berhari-hari sebelumnya untuk melacak dan mengikuti dua kelompok gajah yang menjadi target pemasangan GPS Collar. Karena tim sangat solid, pemasangan GPS Collar di Aceh Timur bisa dilakukan dengan sangat cepat.
“Pemasangan GPS Collar sengaja dipilih gajah betina dewasa karena gajah betina hidup berkelompok, sementara gajah jantan lebih sering hidup soliter atau sendiri,” ungkapnya.
Selain itu, FKL juga akan memperkuat tim di Conservation Response Unit (CRU), serta melatih masyarakat agar bisa mandiri untuk mencegah konflik dengan satwa liar.
Teuku Dedi
https://www.gatra.com/rubrik/nasional/pemerintahan-daerah/397890-Atasi-Konflik-Gajah-Liar-dengan-Manusia-BKSDA-Pasang-2-Unit-GPS-CollarBagikan Berita Ini
0 Response to "Atasi Konflik Gajah Liar dengan Manusia, BKSDA Pasang 2 Unit GPS Collar - Gatra"
Post a Comment