Awal 2019 Jual Beli Mobil Seken Masih Sepi, Ini Penyebabnya - Bangka Pos

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Sejak Januari 2019 hingga awal Maret 2019 ini bisnis jual beli mobil seken (bekas) di Kota Pangkalpinang agak sepi.

Pasalnya di awal tahun biasanya peredaran uang di masyarakat menurun karena kegiatan proyek-proyek pemerintah dan lainnya belum jalan.

Selain itu faktor ekonomi masyarakat saat ini sedang lesu karena menurunnya beberapa komoditas hasil pertanian.

"Dalam bisnis jual beli mobil seken ini memang ada saat bulan sepi dan ada bulan ramai. Saat bulan ramai itu biasanya sebelum hari besar keagamaan seperti Lebaran, Imlek, tahun baru biasanya agak ramai transaksinya, sedangkan bulan sepi biasanya usai Lebaran, awal tahun karena proyek pemerintah belum jalan, uang pemerintah belum keluar, ada gaji dan insentif pegawai yang belum cair dan lainnya," kata Pian, Manager Operasional Dewi Motor di Selindung Pangkalpinang, Senin (04/03/2019).

Diakuinya untuk kondisi di awal tahun ini memang agak sepi penjualannya, dari Januari 2019 sampai saat ini Dewi Motor baru menjual di bawah 10 unit mobil.

Sedangkan untuk total transaksi penjualan mobil seken selama tahun 2018 lalu sekitar 40-50 unit mobil.

"Meskipun sepi tapi kita memiliki trik tersendiri dalam melakukan penjualan, dengan kondisi seperti ini kita malah harus lebih giat melakukan penjualan dan lebih agresif lagi mencari peluang, seperti lebih sering melakukan follow up atau kunjungan ke konsumen, " jelasnya.

Diakuinya, dalam setiap bisnis itu pasti ada dinamikanya, tapi patokan yang bisa dirujuk itu dari laporan BI (Bank Indonesia) soal keuangan regional harus dipantau setiap bulan.

"Kita sih berharap setiap hari ada penjualan namun kondisi ekonomi saat ini agak sepi tapi masih adalah peluang transaksinya setiap bulan," ujarnya.

Diakuinya pasar mobil bekas di Pulau Bangka ini tidak segurih pasar mobil baru yang sangat diminati masyarakat. Apalagi showroom mobil baru berani menawarkan DP-DP ringan sehingga menarik perhatian konsumen membelinya.

Let's block ads! (Why?)