Empat Desa yang terdampak itu, meliputi Desa Gegunung Wetan, Gegunung Kulon, Pacar, Pandean, Kecamatan Rembang. Adanya dugaan pencemaran laut ini, viral. Ada netizen yang memposting video berdurasi 32 detik memperlihatkan ikan-ikan mati mengambang di pantai. Terlihat pula air pantai keruh dan hitam mirip comberan.
Kejadian ini terjadi sejak Senin lalu. Hal ini sering terjadi saat masuk musim baratan. Air pantai mulai pantai Desa Banyudono, Kaliori, hingga ke timur atau Kecamatan Rembang hitam pekat. Bedanya, kini disertai bau busuk dan ikan-ikan mati. Sebelum-sebelumnya tidak pernah sampai seperti ini.
AIR MENGHITAM: Air laut di pantai Desa Gegunung Wetan menghitam kemarin. Selain bau menyengat juga banyak ikan mati. (WISNU AJI/RADAR KUDUS)
Tak ayal anak-anak kecil di sana tak berani bermain di pantai. Parahnya, dampak perubahan air laut ini, juga mengganggu aktivitas nelayan. Bau busuk juga dirasakan warga sampai masuk ke rumah. Dari radius 100 meter sudah mulai terasa baunya. Akibat bau busuk ini, satu warga dilarikan rumah sakit. Padahal nelayan sebenarnya sudah terbiasa dengan bau semacam itu.
Jawa Pos Radar Kudus melihat fakta langsung di lapangan. Kemarin, ikan-ikan yang mati sudah tak terlihat. Sebab sudah terbawa arus menuju timur. Namun, bau menyengat masih kuat di penciuman. Warna hitam air pantai juga masih terlihat.
Salah satu warga Desa Gegunung Wetan, Purnomo membenarkan di pantai di daerahnya airnya berwarna keruh hingga hitam pekat. Diikuti ikan-ikan kecil mati. Parahnya, selain bau menyengat, tetangganya ada yang harus dilarikan ke rumah sakit. ”Tadi pagi (kemarin pagi, Red) Pak Pantes, 50, warga RT 3/RW 2, Desa Gegunung Wetan, masuk ke rumah sakit. Karena tidak kuat menghirup bau busuk di sana (di rumahnya yang sekitar pantai, Red),” ungkapnya kepada Jawa Pos Radar Kudus kemarin (12/3).
Sebenarnya kejadian ini sudah dirasakan tiga hari terakhir. Di dalam rumah bau busuk dirasakan warga sekitar. Anak-anak kecil juga dilarang bermain di laut oleh orang tuanya. Padahal kalau Minggu biasanya banyak anak yang balapan renang.
Meski demikian, aktivitas nelayan masih tampak. Mereka membawa hasil tangkapan. Dengan menerjang air yang menghitam tersebut. Warga lain hanya mengamati dari pos sambil njagong. ”Hingga hari ini (kemarin, Red) belum ada petugas yang ngecek. Jadi, belum tahu persis pemicu berubahnya warna air laut disertai ikan-ikan kecil mati,” terangnya.
Hal senada disampaikan tokoh warga Desa Gunung Wetan, Suroso. Dirinya mengaku baru mengetahui kalau ada kejadian ikan mengambang Senin malam. Begitu mengetahui, beberapa warga meminta agar didokumentasikan. ”Baunya menyengat. Ikan-ikan kecil banyak yang mati di pinggir-pinggir,” katanya.
Dia tidak tahu persis pemicunya. Sebab bukan kapasitasnya. Namun, yang pasti dampak ini sudah dilaporkan kepada pihak terkait. ”Saya sudah menelepon Dinas Perikanan dan Kelautan Rembang,” ujarnya.
Kemarin, Dinas Perikanan dan Kelautan Rembang sedang ada pelatihan. Rencananya, usai pelatihan bakal mengecek ke lapangan. Dugaan sementara, kemungkinan pencemaran air itu dari limbah pabrik di Desa Banyudono, Kecamatan Kaliori.
Hal senada disampaikan Supar, nelayan asal Keluarahan Pandean. Dia juga mengaku melihat ikan mati di pantai di sekitar rumahnya. Jumlahnya banyak dan airnya juga hitam berbau menyengat. ”Senin kemarin saya melihat banyak ikan mati. Nelayan sempat ada yang marah, dikira ikan hasil menjaring,” katanya.
Terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rembang Suharso saat dikonfirmasi, mengaku belum menerima laporan kondisi pantai. Untuk itu, timnya belum melakukan pengecekan di lapangan. ”Saya belum mendapatkan laporan, Mas, kalau ada ikan-ikan mati dan air laut hitam berbau menyengat. Tapi bakal kami tindaklanjuti,” ungkapnya.
Pihaknya akan melakukan pemetaan titik-titik pantai yang airnya hitam berbau menyengat. Hal ini dimungkinan karena pencemaran limbah. ”Kalau benar akibat limbah, kami akan tindak pembuang limbahnya,” tegasnya. Dia mengakui, sejumlah pabrik di sekitar pantai, khususnya di Desa Banyudono belum mengoptimalkan instalasi pengolahan air limbah (IPAL).
(ks/noe/lin/top/JPR)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Banyak Ikan yang Mati di Pantai Rembang Diduga Tercemar Limbah - Jawa Pos"
Post a Comment