Buaya Enam Meter Serang Warga Saat Cari Ikan di Sumbar - VIVA - VIVA.co.id

VIVA – Insiden antara manusia dengan satwa liar yang dilindungi kembali terjadi. Kali ini, menimpa seorang warga asal Ladang Panjang, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat bernama Misrel (35).

Dia diserang dan diseret seekor buaya muara sepanjang kira-kira enam meter ke tengah sungai. Insiden tersebut terjadi saat Mirsel menyelam mencari ikan bersama Tiga rekannya di Sungai Batang Masang Kiri, Kecamatan Ampek Nagari (Bawan) Kabupaten Agam, Rabu malam 6 Maret 2019 sekira pukul 20 WIB.

Beruntung, nyawa Misrel dapat diselamatkan Ketiga rekannya. Namun, akibat luka yang cukup parah, terutama di bagian Kaki, korban terpaksa harus dirujuk ke RSUP M Djamil Padang untuk mendapatkan perawatan medis lebih lanjut.

Pengendali Ekosistem Hutan BKSDA Sumatera Barat resor Agam, Ade Putra menyebutkan, kronologi kejadian bermula ketika korban bersama dengan Tiga rekannya berangkat menuju Sungai Batang Masang Kiri sekira pukul 19.30 WIB.

Korban yang biasa mencari ikan dengan cara tradisional, mulai mempersiapkan diri untuk melakukan penyelaman, mencari ikan dengan cara menembak. Namun, tanpa disangka, korban diserang seekor buaya bahkan sempat diseret ke tengah sungai.

“Korban ini berangkat ke lokasi itu untuk mencari ikan. Biasa, dengan cara menyelam. Nah, saat menyelam itulah, korban kemudian diserang buaya. Sempat diseret ke tengah sungai,”kata Ade Putra, Kamis 7 Maret 2019.

Lihat Juga

Dijelaskan Ade, ketiga rekan lainnnya yang melihat kejadian itu, berusaha memberikan pertolongan dengan cara menarik korban dan menghalau buaya itu. Buaya yang merasa terancam, kemudian melepaskan gigitannya dan lari ke tengah sungai. Korban pun kemudian di evakuasi ke pinggir sungai dan dilarikan ke rumah sakit.

“Korban berhasil diselamatkan dan sekarang sudah di rumah sakit, di Padang,” ujar Ade.

Agar kejadian serupa tidak terulang, Ade menjelaskan bahwa pihaknya saat ini sudah melarang aktivitas warga di Sungai Batang Masang Kiri, terutama di sekitar lokasi kejadian.

Selain itu, BKSDA resor Agam kata Ade Putra, juga berupaya mencari keberadaan buaya tersebut untuk memastikan kondisi terkini pasca konflik itu.

“Sekarang kita lagi pantau, belum diketahui berapa jumlah populasi buaya di sungai itu. Kita juga akan pasang papan imbauan dan peringatan disekitar lokasi,” ujar Ade.

Let's block ads! (Why?)