
"Berbeda suku, agama bisa juga mengandung konflik. Potensi konflik paling berbahaya itu adalah agama. Kenapa? In the name of God, atas nama Tuhan," ujar Tito di hadapan peserta Konvensi Nasional Pendidikan Indonesia (Konaspi) IX di Auditorium Universitas Negeri Padang, Sumatera Barat (Sumbar), Kamis (14/3/2019).
Tito menyampaikan konteks perbedaan memunculkan potensi konflik yang dilihat dari sisi manajemen konflik. Sedangkan di Indonesia, Tito menyebut konflik rentan terjadi ketika ada perbedaan mencolok antarkelas sosial-ekonomi.
"Kita harus jujur bahwa--tanpa bermaksud menyalahkan pemerintah saat ini--dalam kurun waktu 1945 sampai 74 tahun kita belum mampu mengubah gambar kesejahteraan rakyat yang masih berbentuk piramida yaitu masih didominasi oleh low class. Sedangkan high class dan middle class masih sedikit," imbuh Tito.
Tito menyebut Indonesia sebagai NKRI harus selalu dijunjung untuk meredam konflik. Meski tidak memungkiri adanya gesekan, Tito menyebut hal itu masih bisa diatasi.
"Salah satu rahmat Tuhan yang paling besar adalah bangsa ini masih utuh hingga 74 tahun sebentar lagi. Negara kita masih bisa kita satukan dalam kerangka NKRI, meski ada gejolak di beberapa tempat, tapi masih dalam kendali," kata Tito sekaligus meminta semua pihak selalu waspada akan konflik.
(dhn/nvl)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kapolri: Potensi Konflik Paling Bahaya itu Agama - detikNews"
Post a Comment