Jika data menunjukkan kenaikan nilai cadev dari posisi Januari, yaitu US$ 120,1 miliar, maka akan terbuka kemungkinan pelaku pasar akan teralihkan dari pelemahan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Februari yang turun tipis kemarin. Paling tidak untuk sementara.
IKK yang juga diumumkan bank sentral menunjukkan adanya penurunan tipis menjadi 125,1 dari 125,2, terutama disebabkan pada penurunan penghasilan di Indeks Kondisi Ekonomi Saat ini (IKE) dan ekspektasi ketersediaan lapangan kerja di Indeks Ekspektasi Keyakinan Ekonomi (IEK).
Selain itu, terdapat juga pengumuman data survei penjualan eceran (ritel) yang akan diumumkan bank sentral.
Dari global, kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi dunia, khususnya China, menebalkan awan gelap pasar keuangan yang terkoreksi di beberapa belahan dunia.
Hari ini saja, ketika pasar saham Indonesia menjalani libur Hari Raya Nyepi, pasar saham Shanghai di China dan Nikkei di Jepang terkoreksi dan hingga sore ini pasar Eropa masih tertatih di zona merah, menyusul koreksi di Wall Street tadi pagi akibat data penciptaan lapangan kerja yang di bawah prediksi pasar.
Foto: Warga berjalan di Wall St. di seberang New York Stock Exchange (NYSE) di New York, AS, 10 Januari 2019. REUTERS / Brendan McDermid
|
Nanti malam juga masih ada penentuan suku bunga acuan Bank Sentral Eropa (ECB). ECB diprediksi belum akan melakukan perubahan kebijakan moneternya.
Meskipun demikian, pasar saham Amerika Serikat (AS) sudah mulai mengindikasikan koreksi dengan berkaca dari perdagangan Dow Futures yang masih memerah menjelang pembukaan pasar nanti malam.
Belum lagi data neraca berjalan Jepang dan data neraca perdagangan China esok pagi, yang mudah-mudahan hasilnya tidak menambah daftar sentimen negatif yang kemungkinan masih akan membayangi pasar besok.
Selain agenda makro ekonomi domestik dan global tersebut, ada dua emiten pasar saham yang akan menggelar acara esok hari, yaitu PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP) dan PT Kioson Komersial Indonesia Tbk (KIOS). Berikut detail agenda besok:
- Data devisa valas, Indonesia
- Survei penjualan ritel, Indonesia.
- Suku bunga ECB, Uni Eropa.
- Neraca berjalan, Jepang.
- Neraca perdagangan, China.
- RUPSLB PT Bank MNC Internasional Tbk. (BABP)
- RUPSLB PT Kioson Komersial Indonesia Tbk (KIOS)
Agenda RUPSLB BABP:
1. Pembatalan rencana pelaksanaan Penambahan Modal melalui mekanisme Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (Tanpa HMETD/non-preemptive rights).
2. Pembatalan rencana pelaksanaan Penambahan Modal melalui mekanisme Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD/rights issue).
3. Persetujuan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD/non-preemptive) baru.
4. Persetujuan Penambahan Modal Perseroan melalui mekanisme Hak Memesan Efek Terlebuh Dahulu (HMETD/rights issue) baru.
5. Menyetujui perubahan nilai nominal saham yang terdiri dari Saham Seri A dan Saham Seri B.
6.Perubahan Susunan Pengurus Perseroan.
Agenda RUPSLB KIOS:
1. Perubahan Susunan Pengurus Perseroan.
Simak video terkait penghapusan saham gocap di bawah ini.
[Gambas:Video CNBC] (miq/miq)
https://www.cnbcindonesia.com/market/20190307202748-17-59398/selepas-nyepi-2019-data-cadangan-devisa-jadi-harapan-pasarBagikan Berita Ini
0 Response to "Selepas Nyepi 2019, Data Cadangan Devisa Jadi Harapan Pasar - CNBC Indonesia"
Post a Comment