
Merdeka.com - Otoritas Jasa Keuangan ( OJK) terus berupaya mendorong tingkat inklusi keuangan atau kemudahan masyarakat dalam mendapatkan akses dan layanan dari lembaga atau jasa keuangan di Indonesia.
BERITA TERKAIT
Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso menargetkan, capaian inklusi keuangan pada 2019 bisa mencapai 75 persen atau naik dari capaian tahun 2017 sebesar 69 persen.
Survei terakhir Bank Dunia pada 2014 mencatat bahwa inklusi keuangan di Tanah Air hanya 36 persen. Ini berarti dari 1.000 penduduk Indonesia, hanya 360 di antaranya yang memiliki rekening di lembaga keuangan formal (perbankan).
Rendahnya tingkat inklusi keuangan ini akibat dari kurang pahamnya masyarakat akan dampak positif dari menabung di bank. Selain itu, masyarakat khususnya kelas bawah, enggan berurusan dengan birokrasi perbankan yang mereka nilai rumit.
Sejalan dengan hal tersebut, bermunculan perusahaan multi-finance dan peer to peer (P2P) lending yang membantu masyarakat dalam hal pinjaman (kredit). Baik itu dalam bentuk uang tunai, maupun cicilan pembayaran suatu produk.
Menjamurnya perusahaan multi-finance dan P2P lending seperti pedang bermata dua. Di satu sisi memberi solusi pinjaman yang mudah dan cepat, namun di sisi lain bunga yang dipatok cukup tinggi bisa mencapai 40-50 persen per bulannya. Bunga tinggi ini karena konsumen perusahaan multi-finance dan P2P lending adalah masyarakat yang tidak memiliki riwayat pinjaman, sehingga perusahaan harus mengenakan bunga tinggi untuk menutupi risiko gagal bayar.
Menyadari persoalan tersebut, salah satu perusahaan Indonesia yang bergerak di bidang teknologi, mencoba memberikan solusi. Pluto memiliki visi untuk memberi reward bagi masyarakat yang memiliki sikap positif terhadap finansialnya, seperti tepat waktu dalam membayar cicilan maupun pinjaman. Serta membantu mereka agar mengurangi dari bunga dan biaya pinjaman lainnya.
"Pluto adalah aplikasi mobile lifestyle yang menempatkan diri di antara konsumen dan institusi finansial. Kami mengatasi masalah utama keuangan saat ini dengan produk lifestyle simple dan solusi terotomatisasi untuk membantu pengguna mewujudkan impian mereka," ujar Co-Founder Pluto, Marc Uthay.
Marc menerangkan, Pluto merupakan aplikasi cashback dan point reward. Di mana pengguna cukup mengupload bukti cicilan ke dalam aplikasi untuk dikonversi menjadi cashback reward maupun Pluto poin. Besarnya cashback reward yang ditawarkan dari bukti cicilan adalah sebesar 0,5 persen tanpa maksimal cashback. Cashback reward nantinya ditampilkan dalam rupiah dan nilai yang setara dengan emas terkini.
Marc optimis Pluto akan menjadi solusi kredit macet karena masyarakat memperoleh keuntungan lain setiap melunasi cicilan. Sementara bagi perusahaan tak perlu lagi menetapkan bunga tinggi karena ada kepastikan bayar dari peminjam.
"Dengan menghimpun konsumen yang memiliki perilaku positif terhadap keuangannya, Pluto bertujuan untuk mengurangi bunga tinggi yang dikenakan saat ini pada masyarakat. Artinya, semakin banyak pengguna yang menggunakan Pluto, makin cepat pula masyarakat bisa terbantu," terang Marc Uthay.
Pluto juga memiliki visi untuk meningkatkan pendapatan konsumen dengan terus menggunakan aplikasinya. Serta mulai menyadari pentingnya investasi bagi kehidupan dengan memberikan mereka pengetahuan yang penting tentang management keuangan.
Adapun jenis pembayaran cicilan saat ini yang dapat menerima cashback reward dan poin dari Pluto adalah cicilan motor, handphone, televisi, elektronik rumah tangga, furnitur, hingga pinjaman online. [idr]
https://www.merdeka.com/uang/aplikasi-pluto-tawarkan-cashback-dari-struk-belanja-dan-pembayaran-cicilan.htmlBagikan Berita Ini
0 Response to "Aplikasi Pluto Tawarkan Cashback dari Struk Belanja dan Pembayaran Cicilan | merdeka.com - merdeka.com"
Post a Comment