Daya Beli Masyarakat Rendah, Pasar Inpres Tapaktuan Sepi Pembeli - Serambi Indonesia

Laporan Taufik Zass | Aceh Selatan

SERAMBINEWS.COM, TAPAKTUAN - Harga kebutuhan yang mulai melonjak membuat pedagang sepi dari pembeli.

Hal itu dirasakan pedagang di Pasar Inpres Tapaktuan.

Kepada Serambinews.com, Selasa (16/4/2019) Pedagang di sana mengaku daya beli masyarakat yang rendah membuat omzet mereka menjadi turun.

Ramli, salah seorang pedagang di Pasar Inpres Tapaktuan mengaku, akibat ekonomi melemah beberapa bulan terakhir ini membuat daya beli masyarakat menurun.

"Pembeli sekarang ini lebih sepi dibandingkan tahun 2018," ungkapnya.

Menurutnya, pembeli mulai sepi sejak beberapa bulan terakhir, mereka mengeluh rata-rata tidak memiliki uang, sedangkan harga kebutuhan dapur terus merangkak naik.

Baca: Harga Sayuran di Pasar Inpres Tapaktuan Mulai Merangkak Naik

Baca: Guru SMA Kecopetan Saat Beli Tempe di Pajak Inpres Lhokseumawe

Baca: Pasokan Menipis, Harga Bawang Putih di Pidie Melonjak Tajam

"Kondisi tersebut disebabkan kondisi ekonomi masyarakat yang terus menurun," ungkapnya.

Dia mengatakan, turunnya pemasukan para pedagang amat berkaitan dengan kondisi ekonomi saat ini, dan disarankannya masyarakat melakukan penghematan.

"Ya kita berharap kedepan Bupati dan Wakil Bupati bisa memperbaiki kembali kondisi ekonomi masyarakat melalui program Pro Rakyatnya," pungkasnya.

Pantauan Serambinews.com, Selasa (16/4) harga cabai merah yang sebelumnya Rp 20.000/Kg kini naik menjadi Rp 38.000/kg, tomat yang sebelumnya Rp 8.000/Kg kini naik menjadi Rp 12.000/kg.

Demikian juga dengan Bawang Peking yang sebelumnya Rp 20.000/kg kini naik menjadi Rp 30.000/kg dan bawang kampung yang sebelumnya Rp 30.000/kg kini Rp 35.000/kg. (*)

Let's block ads! (Why?)