Adalah firma bernama Check Point Research yang membeberkan laporan tersebut. Patut diketahui, aplikasi keamanan bawaan ponsel buatan perusahaan asal China yang dimaksud adalah Guard Provider.
Aplikasi keamanan bawaan Xiaomi. Foto: dok. Check Point Research |
Sayangnya, bagaikan sebuah "jebakan Batman", cacat yang ditemukan di dalamnya justru bisa membuatnya melakukan hal sebaliknya. Menurut Slava Makkaveev, peneliti dari Check Point Research, cacat tersebut ada pada mekanisme pembaruan aplikasi tersebut.
Jadi, berdasarkan keterangan dari Slava, Guard Provider menerima update dari koneksi HTTP yang tidak aman. Itu berarti, tangan-tangan jahil bisa melakukan intersep terhadap Avast Update APK, file pembaruannya, dan memasukkan malware melalui serangan man-in-the-middle (MITM).
Dari serangan itu, para hacker bisa menyuntikkan ransomware atau aplikasi pelacak. Tak cuma itu, si penyerang juga bisa mempelajari nama file pembaruan untuk membuat software buatannya tampak tak mencurigakan.
Walau begitu, Mi Fans tak perlu khawatir berlebihan. Pasalnya, Check Point Research sudah memberi tahu Xiaomi langsung mengenai cacat di dalam aplikasi keamanannya, sebagaimana detikINET kutip dari situs resmi firma tersebut, Sabtu (6/4/2019).
Dengan cepat, vendor yang melahirkan brand Redmi ini juga sudah bekerja sama dengan Avast untuk memperbaiki masalah tersebut. Disebutkan bahwa Xiaomi sudah meluncurkan patch keamanan sebagai jawaban dari mereka.
(mon/krs)
https://inet.detik.com/consumer/d-4499466/duh-ada-jebakan-batman-di-aplikasi-keamanan-bawaan-xiaomiBagikan Berita Ini
0 Response to "Duh! Ada 'Jebakan Batman' di Aplikasi Keamanan Bawaan Xiaomi - Detikcom"
Post a Comment