Bisnis.com, BANGKOK- Panglima Angkatan Darat Thailand memperingatkan kepada para kontestan pemilihan umum di negeri tersebut agar menjaga suasana damai.
Dikutip dari Reuters, Selasa (2/4/2019), Militer Thailand memperingatkan agar para kontestan menjaga untuk tidak melakukan protes seiring hasil pemilihan umum menuai sengketa. Militer memohon agar pihak kerajaan dihormati, dan bisa memberikan hukuman kepada kelompok yang disebut akan mendistorsi demokrasi di negeri tersebut.
Pernyataan ini dianggap menguatkan serangkaian sinyal dari militer dan kerajaan terhadap partai-partai oposisi yang setia kepada mantan perdana menteri Thaksin Shinawatra.
Masing-masing kontestan belum bisa mengklaim sepenuhnya kemenangan terhadap hasil pemilihan pada 24 Maret lalu. Laga demokrasi ini mempertemukan partai pemimpin junta melawan aliansi oposisi, aliansi oposisi bahkan telah mengklaim kemenangan atas partai pro-tentara Palang Pracharat.
Jenderal Apirat Kongsompong mengatakan militer akan tetap netral dalam pemilihan, di mana pendahulunya sebagai kepala militer, Prayuth Chan-ocha, berusaha untuk tetap berkuasa sebagai perdana menteri terpilih, lima tahun setelah ia merebut kekuasaan dalam kudeta.
"Jenderal Prayuth harus berada di jalurnya sendiri dan tentara harus mundur," kata Apirat. "Kita tidak bisa terlibat dalam politik."
Pada saat yang sama, Apirat menjelaskan bahwa militer tidak akan membiarkan terulangnya demonstrasi jalanan massal di masa lalu di mana baik pendukung maupun penentang Thaksin melumpuhkan Bangkok selama berbulan-bulan.
"Saya tidak bisa membiarkan orang Thailand menyelesaikan perbedaan mereka di jalan-jalan lagi," kata Apirat kepada wartawan, seraya menambahkan bahwa baik pemenang akhir dan yang kalah dalam pemilihan harus menyelesaikan perbedaan mereka di parlemen.
Dia juga memiliki kata-kata kasar untuk politisi yang katanya "mendistorsi" prinsip-prinsip demokrasi untuk membuat mereka tidak sesuai dengan budaya Thailand yang memuja raja di atas segalanya, referensi yang jelas untuk partai Thaksin dan sekutunya.
"Ini tidak benar," kata Apirat tentang politisi tersebut. "Thailand adalah negara demokrasi dengan raja sebagai kepala negara."
Partai-partai yang setia Thaksin telah memenangkan setiap pemilihan sejak 2001, bahkan setelah ia digulingkan dalam kudeta tahun 2006.
Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, disini :
thailand
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Hasil Pemilu Tuai Sengketa, Militer Thailand Peringatkan Partai Kontestan - Bisnis.com"
Post a Comment