JawaPos.com – Masyarakat saat ini lebih rentan terkena penyakit jantung karena gaya hidup tak sehat. Secara garis besar, faktor resiko penyakit jantung dapat dikategorikan dalam dua jenis, yaitu faktor resiko tradisional dan faktor non-tradisional.
Dokter Spesialis Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah dr. Ario Soeryo Kuncoro, SpJP(K) menjelaskan, faktor risiko tradisional adalah merokok, makanan, dan gaya hidup. Faktor risiko non-tradisional seperti adanya zat asing yang ada ditubuh dan menjadi pemicu penyakit jantung.
“Penyakit jantung yang didapat dan bawaan. Nah penyakit jantung bisa disebabkan karena penyempitan, koroner, atau akibat dari faktor penumpukan lemak pembuluh darah di jantung. Baik dari ujung kaki sampai kepala ada dampaknya,” kata dr. Ario dalam diskusi bersama Philips Indonesia, Kamis (11/4).
Di Indonesia sendiri, kata dia, masyarakat sudah mulai paham mengenai penyakit jantung dan penyebabnya. Tetapi kurang kesadaran untuk mengaplikasikan gaya hidup sehat agar terhindar dari penyakit kardiovaskular.
“Faktor risiko yang disebabkan perubahan kultur. Makanan, perkembangan teknologi, dan pergeseran dari sikap masyarakat di kota-kota besar. Dulu mau ke mana-mana menjangkau dengan kendaraan umum. Sekarang dengan kendaraan pribadi. Jarak dekat saja naik motor atau ojek online. Terutama di kota-kota besar,” jelasnya.
Karena itu, dr. Ario mengajak masyarakat untuk mulai dari hal yang sederhana. Misalnya dengan mengubah gaya hidup sehari-hari.
1. Kurangi Garam
Sehari maksimal batas yang dianjurkan itu 2 gram garam sehari. “Tapi ternyata kita tuh bisa 15 gram sehari. Ibarat 1 sendok makan enggak berasa garamnya, pasti lebih. Banyak orang tak menyadari camilan juga mengandung garam atau sodium. Lalu masyarakat pedesaan banyak yang tensinya 180, itu karena ternyata suka ikan asin,” jelas dr. Ario.
2. Kurangi Gula
Mengosumsi minuman/makanan manis yang berlebihan bisa menyebabkan diabetes. Angka diabetes cukup menakutkan di Asia Tenggara yakni mencapai 10 kali lipat. Diabetes sendiri bisa memicu timbulnya penyakit jantung.
3. Jauhi Rokok dan Asapnya
Perokok makin bergeser di usia muda. Kemudian adanya pergeseran merokok dengan vape atau elektrik. Ternyata itu juga bisa berdampak bagi jantung, meski asap vape dimodifikasi dengan berbagai rasa seperti stroberi dan lainnya.
“Begitu juga rokok elektrik. Itu sama sekali enggak ada bau dan enggak ada asap. Padahal itu memberikan kadar nikotin yang berbahaya. Masuk ke molekul paru-paru yang lebih kecil. Sialnya lagi bagi kami yang tak merokok atau perokok pasif ikut terpapar bahayanya,” tegas dr. Ario.
Editor : Nurul Adriyana Salbiah
Reporter : Marieska Harya Virdhani
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Hindari Penyakit Jantung dengan 3 Kebiasaan Sehat - Jawa Pos"
Post a Comment