
"Kita ingin saat ini SPAK tidak hanya dilakukan oleh agen yang ada sekarang, tapi juga mengajak seluruh masyarakat, khususnya ibu-ibu, istri pejabat, agar mereka juga bisa berbicara," kata Basaria di Gedung Anti-Corruption Learning Center (ACLC) KPK, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Jumat (26/4/2019).
SPAK adalah salah satu program KPK yang berdiri sejak 2013. Ada sekitar 2.000 agen perempuan SPAK yang tersebar di 34 provinsi seluruh Indonesia.
"Bagaimana tadi agen-agen SPAK, dana-dana desa itu kecil tapi manfaatnya banyak. Bagaimana supaya di sekolah, ibu-ibu tidak bayar untuk para wali kelas, itu contoh kecil. Tapi kalau itu semua dilakukan di seluruh pelosok, saya yakin dan percaya anak-anak kita kalau kerja integritasnya baik," kata Basaria.
Para istri pejabat itu, khususnya di kementerian, disebut Basaria, diharapkan bisa memberikan teladan bagi para pegawainya. Sebagai contoh, para istri pejabat itu bisa menjadi contoh bagi pegawai untuk hidup sederhana.
"Mudah-mudahan di kementerian ibu-ibunya, kalau contoh ibu pejabat tertinggi teladan, kita yakin bawahannya tidak akan berani membeli tas atau barang mahal. Kalau ibu menterinya sederhana, karena pola hidup sederhana adalah salah satu contoh untuk cegah korupsi," kata Basaria.
(fai/dhn)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "KPK Ingin Istri Pejabat Jadi Teladan Anti-Korupsi dan Tak Beli Tas Mahal - detikNews"
Post a Comment