Oleh : Bagus Aryo Wicaksono
Masalah lingkungan ternyata bukan saja menarik perhatian mahasiswa bidang kesehatan. Hanna mahasiswa jurusan hukum, meneliti tanaman Lidah Mertua sebagai penangkal polusi, dan lolos ke YSEALI Amerika Serikat.
Jogjainside.com, Yogyakarta – Tahukah Anda, tanaman Lidah Mertua ? Hanna Nur Afifah Yogar, mahasiwa jurusan Internasional Program For Law and Sharia (IPOLS) Fakultas Hukum (FH) UMY, angkatan 2014, meneliti tanaman lidah mertua ternyata bisa menyerap polusi udara.
Berkat penelitiannya ini, Hanna akan berangkat ke Amerika Serikat untuk melaksanakan short-term academic exchanges dari U.S. Embassy & Consulates Indonesia di University of Hawai Honolulu, Hawai dalam program Young Southeast Asian Leaders Initiative (YSEALI).
Hanna mengungkapkan untuk sampai ke tahap ini sebelumya ia menghadapi 699 peserta lainya dari seluruh Indonesia. Hanna sendiri dinyatakan lolos mewakili Indonesia bersama 24 peserta lain.
Hanna sendiri terpilih mewakili Indonesia setelah membuat penelitian tentang tanaman Lidah Mertua ( Sanseviera ) melalui penelitiannya yang diberinama Planetaria ( Plant the Sanseviera ).
Hanna mengatakan bahwa tanaman Lidah Mertua sendiri memiliki fungsi yang belum banyak diketahui masyarakat. Salah satunya adalah tanaman ini mampu menyerap polusi udara serta radiasi.
“Tanaman yang sangat berguna ini fungsinya kurang diketahui oleh masyarakat kebanyakan, padahal kita membutuhkanya di era modern seperti sekarang ini. Polusi udara juga radiasi dari handphone dapat diserap dengan baik oleh tanaman ini 200 kali lebih efektif,” terangnya.
Dalam menjalankan YSEALI nanti Hanna akan fokus dalam isu lingkungan. Program tersebut nantinya akan menganalisa perilaku manusia khususnya output dari kebijakan pemerintah.
“Selama 5 minggu nanti saya akan melakukan sharing dengan mahasiswa lainya khususnya dalam environtmental issue karena itu merupakan concern saya. Kami nanti akan menganalisa perilaku manusia terhadap kebijakan lingkungan pemerintah daerah agar di masa depan pemerintah dapat mengaplikasikan future environmental policy, khususnya di ASEAN,” jelasnya.
Oleh karena itu dengan penelitian #Planetaria tersebut, Hanna akan mencoba untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mengurangi tingkat polusi udara.
“30 menit saya melakukan perjalanan dari rumah ke kampus, ada banyak mungkin 5 sampai 7 pembakaran sampah. Tentu ini sebenarnya merugikan. Jadi walau sulit saya akan mencoba meningkatkan kesadaran masyarakat akan manfaat tanaman Lidah Mertua ini tentunya dengan ilmu dan wawasan yang telah bertambah dari program YSEALI,” katanya.
Yang paling lebih menarik, meski Hanna mahasiswa jurusan hukum, ia punya kepedulian yang besar pada lingkungan dan tanaman. (sug)
Oleh : Bagus Aryo Wicaksono
Masalah lingkungan ternyata bukan saja menarik perhatian mahasiswa bidang kesehatan. Hanna mahasiswa jurusan hukum, meneliti tanaman Lidah Mertua sebagai penangkal polusi, dan lolos ke YSEALI Amerika Serikat.
Jogjainside.com, Yogyakarta – Tahukah Anda, tanaman Lidah Mertua ? Hanna Nur Afifah Yogar, mahasiwa jurusan Internasional Program For Law and Sharia (IPOLS) Fakultas Hukum (FH) UMY, angkatan 2014, meneliti tanaman lidah mertua ternyata bisa menyerap polusi udara.
Berkat penelitiannya ini, Hanna akan berangkat ke Amerika Serikat untuk melaksanakan short-term academic exchanges dari U.S. Embassy & Consulates Indonesia di University of Hawai Honolulu, Hawai dalam program Young Southeast Asian Leaders Initiative (YSEALI).
Hanna mengungkapkan untuk sampai ke tahap ini sebelumya ia menghadapi 699 peserta lainya dari seluruh Indonesia. Hanna sendiri dinyatakan lolos mewakili Indonesia bersama 24 peserta lain.
Hanna sendiri terpilih mewakili Indonesia setelah membuat penelitian tentang tanaman Lidah Mertua ( Sanseviera ) melalui penelitiannya yang diberinama Planetaria ( Plant the Sanseviera ).
Hanna mengatakan bahwa tanaman Lidah Mertua sendiri memiliki fungsi yang belum banyak diketahui masyarakat. Salah satunya adalah tanaman ini mampu menyerap polusi udara serta radiasi.
“Tanaman yang sangat berguna ini fungsinya kurang diketahui oleh masyarakat kebanyakan, padahal kita membutuhkanya di era modern seperti sekarang ini. Polusi udara juga radiasi dari handphone dapat diserap dengan baik oleh tanaman ini 200 kali lebih efektif,” terangnya.
Dalam menjalankan YSEALI nanti Hanna akan fokus dalam isu lingkungan. Program tersebut nantinya akan menganalisa perilaku manusia khususnya output dari kebijakan pemerintah.
“Selama 5 minggu nanti saya akan melakukan sharing dengan mahasiswa lainya khususnya dalam environtmental issue karena itu merupakan concern saya. Kami nanti akan menganalisa perilaku manusia terhadap kebijakan lingkungan pemerintah daerah agar di masa depan pemerintah dapat mengaplikasikan future environmental policy, khususnya di ASEAN,” jelasnya.
Oleh karena itu dengan penelitian #Planetaria tersebut, Hanna akan mencoba untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mengurangi tingkat polusi udara.
“30 menit saya melakukan perjalanan dari rumah ke kampus, ada banyak mungkin 5 sampai 7 pembakaran sampah. Tentu ini sebenarnya merugikan. Jadi walau sulit saya akan mencoba meningkatkan kesadaran masyarakat akan manfaat tanaman Lidah Mertua ini tentunya dengan ilmu dan wawasan yang telah bertambah dari program YSEALI,” katanya.
Yang paling lebih menarik, meski Hanna mahasiswa jurusan hukum, ia punya kepedulian yang besar pada lingkungan dan tanaman. (sug)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Meneliti Tanaman Penangkal Polusi, Hanna lolos ke USA - JOGJAINSIDE.COM"
Post a Comment