loading...
"Ketika Israel menerima dukungan politik, ekonomi dan militer dari komunitas internasional, masih tidak merasa aman tentang masa depannya sebagai negara non-Arab di kawasan ini," katanya.
"Tidak merasa aman tentang keberadaannya di kawasan ini dan saya pikir kita orang Arab harus mampu melihat ke dalam masalah ini dan berusaha untuk mengakhiri ketakutan tersebut," ujarnya saat berpidato di depan panel di Forum Ekonomi Dunia tentang Timur Tengah dan Afrika Utara yang diadakan di kawasan Laut Mati di Yordania.
Baca Juga:
Pernyataan Yusuf muncul di tengah-tengah pemulihan hubungan antara Oman dan Israel, setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengunjungi negara Teluk itu pada Oktober lalu untuk bertemu dengan Sultan Qaboos bin Said.
Ketika ditanya apakah pernyataannya berarti Oman mengakui hak Israel untuk hidup, dia mengatakan tidak. "Tapi, kami ingin mereka merasa tidak ada ancaman bagi masa depan mereka sendiri," ujarnya, seperti dikutip Haaretz, Minggu (7/4/2019).
Pernyataan Menlu Yusuf itu ditolak oleh rekannya dari Yordania, Ayman al-Safadi. Menlu Ayman berpendapat bahwa masalahnya adalah penolakan Israel untuk menarik diri dari daerah-daerah yang didudukinya sejak 1967 dan untuk memungkinkan pembentukan negara Palestina.
"Dunia Arab telah mengakui hak Israel untuk hidup, Palestina sendiri telah mengakui hak Israel untuk hidup, itu bukan masalah, masalahnya adalah bahwa ada pendudukan, apakah pendudukan ini akan berakhir atau tidak," kata al-Safadi yang disambut tepuk tangan.
"Saya pikir pihak Arab telah melakukan segala yang dapat dilakukannya untuk mengirimkan jaminan bahwa kami bersedia untuk masuk ke dalam perjanjian damai, kesepakatan damai komprehensif, dengan jaminan keamanan kolektif oleh seluruh dunia Arab," imbuh dia.
Selama tahun lalu, negara-negara Teluk telah muncul untuk memudahkan posisi mereka mengenai Israel. Para analis mengatakan beberapa perkembangan baru-baru ini menandakan pergeseran ke arah pembentukan hubungan formal antara kedua belah pihak.
Bulan lalu, lagu kebangsaan Israel dimainkan di Qatar setelah seorang atlet Israel memenangkan medali emas di cabang olaharga senam. Lagu itu juga dimainkan di Abu Dhabi pada bulan Oktober dalam acara olahraga lain.
Pendapat Menlu Oman itu mirip dengan argumen Putra Mahkota Arab Saudi ketika lawatan ke Amerika Serikat tahun lalu."Palestina dan Israel memiliki hak untuk memiliki tanah mereka sendiri," kata Pangeran Mohammed kala itu.
Dari semua negara Arab, hanya Mesir dan Yordania yang memiliki perjanjian damai dengan Israel.
(mas)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Menlu Oman: Negara-negara Arab Harus Akhiri Ketakutan Israel - SINDOnews"
Post a Comment