"Mereka bilang Indonesia peringkat ke-15, bahkan lebih kuat daripada Israel. Pertanyaan saya, masuk akal kah itu?" kata juru bicara BPN Prabowo-Sandi, Andre Rosiade, kepada wartawan, Minggu (1/4/2019).
Dia menyangsikan metode survei yang dijalankan Global Firepower. Menurutnya, survei itu hanya melihat sisi kuantitas jumlah pasukan dan jumlah persenjataan. Pada kenyataannya, kuantitas tidak selalu menjamin keunggulan kualitas. Apalagi bila faktor teknologi dan kekuasaan bermain.
"Jumlah prajurit kita memang lebih banyak ketimbang Isrel, kemudian dikatakan kita lebih hebat daripada Israel. Padahal perang era sekarang bukanlah perang konvensional melalui tembak-tembakan infanteri. Sekarang, perang menggunakan peluru kendali dan serangan udara," kata Andre.
Dia meragukan jumlah pesawat tempur kita tidak sebanyak jumlah pesawat tempur yang benar-benar bisa aktif digunakan. Dia juga paham, teknologi antirudal Israel sudah jamak diketahui kesaktiannya. Indonesia masih perlu mengejar level teknologi itu.
Foto ilustrasi: TNI (Lamhot Aritonang/detikcom) |
"Pak Prabowo tahu isi jeroan (militer) kita. Beliau ingin menaikkan anggaran TNI karena beliau cinta kepada TNI. Jadi kritik Pak Prabowo itu untuk membesarkan TNI," kata Andre.
Dilansir dari Global Firepower dalam '2019 Strength Ranking (BETA)', Indonesia menempati peringkat 15, sementara Israel menempati peringkat 14. Global Firepower mencatat Indonesia diestimasikan punya 800 ribu personel militer dengan 400 ribu personel aktif. Keseluruhan pesawat terbang Indonesia ada 451 (ranking 30 dari 137 negara). Indonesia punya tank tempur 315 unit (ranking 52 dari 137), 1.300 unit kendaraan tempur lapis baja (ranking 47 dari 137), 141 unit artileri gerak sendiri atau self-propelled artillery (ranking 30 dari 137), 356 unit artileri tarik (ranking 30 dari 137), dan 36 proyektor roket (ranking 47 dari 137). Total aset angkatan laut Indonesia dicatat Global Firepower ada 221 unit.
Israel, dicatat punya 615 ribu personel militer dengan 170 ribu personel aktif. Pesawat udara ada 595 unit (ranking 18 dari 137), 2.760 tank tempur (ranking 8 dari 137), 6.541 unit kendaraan tempur lapis baja (ranking 10 dari 137), 650 unit artileri gerak sendiri atau self-propelled artillery (ranking 10 dari 137), 300 unit artileri tarik (ranking 35 dari 137), dan 150 proyektor roket (ranking 25 dari 137). Total aset angkatan laut negara Zionis ini adalah 65 unit.
Memang tak semua pihak memercayai Global Firepower, misalnya The Center for Army Conversion and Disarmament Studies (CACDS) Ukraina. Deputi Direktur CACDS untuk Hubungan Internasional, Mykhailo Samus, menyampaikan Global Firepower adalah situs yang bermuatan 'sejarah dan punya nilai hiburan', sebagaimana yang dijelaskan dalam situs itu sendiri. Keterangan dari situs Global Firepower telah membuat media-media di Ukraina memantik diskusi yang tidak perlu dan tidak ilmiah tentang kekuatan militer Ukraina. CACDS menilai Ukraina punya kekuatan militer yang baik di kawasan Eropa. Global Firepower menempatkan Ukraina di peringkat 29 dari 137 pada 2019.
Simak Juga 'Jokowi: TNI Kita Ini Kekuatan Terbesar di ASEAN':
(dnu/tor) https://news.detik.com/berita/d-4492768/militer-indonesia-dinilai-ungguli-israel-bpn-tak-percaya
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Militer Indonesia Dinilai Ungguli Israel, BPN Tak Percaya - detikNews"
Post a Comment