Search

Serangan Roket di Tripoli, Dua Orang Tewas - CNN Indonesia

Jakarta, CNN Indonesia -- Setidaknya dua warga sipil tewas akibat serangan roket di ibu kota Libya, Tripoli, pada Selasa (16/4) tengah malam.

Juru bicara badan gawat darurat Libya mengonfirmasi kabar tersebut dan mengatakan bahwa ada empat orang lainnya terluka dalam serangan yang sama.

AFP melaporkan bahwa secara keseluruhan, ada tujuh ledakan besar di Tripoli. Tak lama setelah ledakan tersebut, asap pekat terlihat mengepul di daerah Abu Salim.

Ini adalah kali pertama pusat kota Tripoli diterjang serangan roket pada malam hari yang biasanya tenang.

Hingga kini, belum ada kelompok yang mengklaim sebagai dalang di balik serangan tersebut.

Sejak dua pekan lalu, dua poros politik di Libya berseteru, yaitu prajurit pro-pemerintah yang diakui Perserikatan Bangsa-Bangsa, GNA, dan pasukan Panglima Khalifa Haftar selaku pendukung pemerintahan di Benghazi.

Pertikaian bermula ketika Haftar mengerahkan Pasukan Nasional Libya (LNA) untuk menguasai Tripoli dengan bantuan pasukan pemerintah Benghazi. Pasukan pro-GNA pun menggelar operasi Gunung Api Amarah untuk melawan.

[Gambas:Video CNN]

Baku hantam yang mengejutkan banyak pihak ini sudah menewaskan setidaknya 32 orang, sementara 50 lainnya luka-luka.

Serangan Haftar kali ini membuyarkan permintaan PBB agar pemerintah Libya di Benghazi dan Tropoli berunding pada 14-16 April mendatang untuk menentukan pemilihan umum.

Haftar selama ini dianggap sebagai sosok diktator baru pengganti mendiang Muammar Khadaffi yang meninggal ditembak pemberontak, setelah tertangkap saat melarikan diri di gorong-gorong.

Selama empat dasawarsa, rezim Khadaffi menyiksa, membunuh dan menghilangkan paksa para penentang dan lawan politiknya. Meski demikian, Haftar menyatakan memusuhi kelompok bersenjata dan militan. (has)

Let's block ads! (Why?)

https://www.cnnindonesia.com/internasional/20190417152656-120-387285/serangan-roket-di-tripoli-dua-orang-tewas

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Serangan Roket di Tripoli, Dua Orang Tewas - CNN Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.