KOMPAS.com - Untuk mengenalkan anak-anak pada profesi apoteker, tim mahasiswa Universitas Gadjah Mada ( UGM) mengembangkan aplikasi permainan "Meet Pharmy”.
Aplikasi ini juga berhasil mengantarkan kedelapan mahasiswa UGM meraih medali perak dalam ajang "World Young Inventor Exhibition" dalam "International Invention, Innovation & Technology Exhibition" (ITEX) 2019 di Malaysia pada 2-4 Mei 2019.
Aplikasi yan sama juga mendapatkan penghargaan medali emas kategori "Medicine and Public Health di Thailand Inventors’ Day 2019" pada 2-6 Februari 2019 di Bangkok.
Kenalkan profesi apoteker
“Melalui aplikasi permainan ini kita coba untuk mengenalkan profesi apoteker, menumbuhkan minat, serta wawasan anak-anak terhadap profesi apoteker,” jelas Ris Heskiel Najogi Sitinjak, mahasiswa Fakultas Farmasi salah satu pengembang aplikasi "Meet Pharmy" dilansir dari laman resmi UGM.
Baca juga: “Atma Jaya Student Award 2019: Mendorong Inovasi dan Kepekaan Sosial
Najogi mengatakan aplikasi Meer Pharmy telah dikembangkan sejak bulan November 2018 lalu bersama rekannya di Fakultas Farmasi, yaitu; Shinta Diva Ekananda, Wahyunanda Crista Yuda, Muhammad Fikri Abdillah, dan Muhammad Sulhan Hadi, serta Luh Rai Maduretno Asvinigita, Lutfiana Pasebhan Jati dari Sekolah Vokasi dan Laksa Ersa Anugratama dari Fakultas Peternakan.
Melalui aplikasi permainan ini mereka mencoba mengenalkan profesi apoteker, terutama kepada anak-anak usia 2 hingga 14 tahun.
“ Anak-anak pada usia tersebut sudah sangat familier dengan smartphone sehingga kami memanfaatkan piranti tersebut untuk menumbuhkan minat serta wawasan anak terhadap profesi apoteker melalui game Meet Pharmy,”urainya.
Fitur modul orangtua
Lewat aplikasi game ini mereka berusaha mentransfer informasi kesehatan pada anak-anak, khususnya komunikasi apoteker dengan pasien. Anak-anak akan diajak untuk merasakan pengalaman berkonsultasi dengan seorang apoteker bernama Pharmy.
“Pharmy akan memberikan resep dan juga menjelaskan pentingnya menjalankan gaya hidup sehat agar tidak mudah terserang penyakit,”tuturnya
Lutfiana menambahkan Meet Pharmy memiliki sejumlah fitur meliputi tiga kasus penyakit sederhana, yakni batuk, pilek, serta demam yang kerap dialami anak-anak. Selain itu, dilengkapi pula dengan fitur modul untuk orang tua yang memuat informasi seputar penyakit yang disajikan.
Dibuat lebih atraktif
Saat ini pihaknya terus melakukan pengembangan aplikasi tersebut. Salah satunya dengan penambahan bahasa baru dalam aplikasi ini. Apabila sebelumnya aplikasi hanya tersedia dalam bahasa Inggris, namun saat ini telah ditambahkan bahasa Indonesia di dalamnya.
Tidak hanya itu, desain menu utama juga dibuat lebih atraktif. Disamping itu, juga ada pembaruan beberapa tampilan scene gambar, bahasa perintah dalam permainan lebih singkat, serta penyempurnaan langkah-langkah permainan.
"Meet Pharmy sudah bisa diunduh di Google Play Store dan saat ini sudah diunduh lebih dari 1.000 pengguna," ungkapnya.
https://edukasi.kompas.com/read/2019/05/18/23345791/aplikasi-meet-pharmy-cara-mahasiswa-ugm-kenalkan-profesi-apoteker
Bagikan Berita Ini
DEWAPK^^ agen judi terpercaya, ayo segera bergabungan dengan kami
ReplyDeletedicoba keberuntungan kalian bersama kami dengan memenangkan uang jutaan rupiah
ditunggu apa lagi segera buka link kami ya :) :) :* :*