Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro mengatakan, optimisme Mandiri melihat ekonomi yang positif karena ditopang oleh sektor domestik yang membaik.
Andry menjelaskan pada kuartal I-2019, konsumsi juga masih tumbuh baik sebesar 5,01% karena dampak dari bantuan sosial yang diberikan pemerintah terutama untuk kelas menengah ke bawah.
Ia juga yakin pada kuartal II-2019 akan semakin membaik dengan adanya beberapa faktor musiman seperti bergesernya masa musim panen dari bulan Maret ke bulan April 2019, bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri, masa libur sekolah dan tahun pendidikan baru, pemberian THR serta gaji ke-13 bagi PNS.
Foto: Bank Mandiri. (CNBC Indonesia / Muhammad Sabki)
|
"Government spending kami soroti dua hal bahwa satu sebenarnya akselerasi spending pemerintah sudah baik 2019, kedua bahwa kita mendorong bagaimana pemanfaatan dana transfer di daerah lebih berarti dan berkontribusi bagi pembangunan nasional. Jika dilihat regional transfer dan village transfer dalam 5 tahun sudha naik signfiikan," kata Andry di Plaza Mandiri, Jakarta, Rabu (15/5/2019).
Sementara itu, tantangan besar ke depannya adalah bagaimana mendorong ekonomi domestik melalui peningkatan ekspor dan bagaimana menumbuhkan konsumsi rumah tangga dan juga investasi.
"Investasi 2018 tumbuh 6,7% dan ekspektasi 7% dan kuartal I-2019 5%. Ini disebabkan kuartal I masih di bulan menuju pileg dan pilpres jadi wait and see. Harapannya kuartal III dan IV akan lebih baik," jelasnya.
Selain itu, ia mengatakan beberapa sektor masih akan tumbuh tinggi dan mendorong perekonomian domestik adalah sektor komunikasi. Sektor informasi dan komunikasi diproyeksi bisa tumbuh hingga 9,63%. Kemudian ada sekgtor pariwisata yang saat ini memang di genjot oleh pemerintah.
"Salah satu sektor akan tumbuh tinggi telecommunication, dan Food and beverage. Sektor itu dominan dorong perekonomian Indonesia ke depan. Pariwisata mau tidak mau harus didorong oleh pemerintah dan swasta potensi sangat baik," jelasnya.
Sementara itu, inflasi juga diperkirakan masih akan tetap sesuai dengan proyeksi pemerintah dan Bank Indonesia. Mandiri proyeksi inflasi tahun ini 3,4% jika pun ada kenaikan bahan bakar minyak.
"Inflasi, kita cukup rendah, dengan kenaikan 10% BBM. Inflasi proyeksi kami 3,41%, angka itu masih dalam rance BI sehingga inflasi tidak mengkhawatirkan."
(dru)
https://www.cnbcindonesia.com/market/20190515182901-17-72748/bank-mandiri-ekonomi-ri-masih-bisa-tumbuh-522-di-2019Bagikan Berita Ini
0 Response to "Bank Mandiri: Ekonomi RI Masih Bisa Tumbuh 5,22% di 2019 - CNBC Indonesia"
Post a Comment