Jakarta, Beritasatu.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) meluncurkan ekspor perdana Ikan patin (Pangasius hypophthalmus) Indonesia ke Arab Saudi untuk kebutuhan makanan jemaah haji asal Indonesia. Ekspor perdana berisi sekitar 3 kontainer (± 63 ton) patin dan sisanya akan dikirim secara bertahap. Pengiriman ekspor tersebut dilepas di Instalasi Karantina Puspa Agro Sidoarjo, Jawa Timur, pada Senin (27/5/2019).
Ekspor perdana ini disaksikan langsung Sekretaris Jenderal (Sekjen) KKP merangkap Plt. Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Nilanto Perbowo; Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto; Staf Ahli Menteri Luar Negeri Bidang Diplomasi Ekonomi, Ina Hagniningtyas Krisnamurthi; Sekjen Asosiasi Pengusaha Catfish Indonesia (APCI), Azam B. Zaidy.
Plt. Direktur Jenderal PDSPKP, Nilanto Perbowo mengatakan, kebutuhan pasokan patin untuk jemaah haji Indonesia diperkirakan 540 ton. Untuk itu, pihak APCI telah menyiapkan pasokan sekitar 300 ton patin yang terdiri dari 150 ton cut portion dan 150 ton fillet. “Harapannya dengan ekspor perdana ini bisa merambah ke negara-negara lain,” ujar Nilanto Perbowo dalam siaran persnya, Jakarta, Selasa (28/5/2019).
Nilanto Perbowo mengatakan ekspor perdana ini merupakan buah kerja sama APCI dan SMART-Fish Indonesia yang menangkap potensi patin Indonesia untuk memenuhi kebutuhan ikan jemaah haji Indonesia.
Beberapa waktu belakangan, produksi patin Indonesia menunjukkan tren meningkat. Pada 2018 misalnya, produksi patin Indonesia naik 22,2 persen menjadi 391.151 ton dibandingkan 2017 sebesar 319.966 ton .
Melihat peluang ini, Nilanto Perbowo mendorong agar para pelaku usaha dan pembudidaya patin menggenjot produksi dalam negeri agar patin Indonesia bisa turut ambil bagian dalam memenuhi kebutuhan patin global. “Dengan potensi patin dalam negeri yang sangat tinggi, apabila kita mampu menggenjot produksi, tidak mustahil ke depan kita bisa menjadi pemain utama untuk komoditas ikan patin,” ucap Nilanto Perbowo.
Sementara Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kementerian Agama, Muhajirin Yanis menyebut, ikan patin dibutuhkan untuk menunjang pelayanan bagi jemaah haji sebagai sajian menu masakan bercita rasa khas Indonesia. Tahun ini sajiannya akan semakin lengkap dengan tersedianya bahan baku ikan patin asli Indonesia.
Ketua Bidang Budidaya Patin APCI, Imza Hermawan mengatakan, peningkatan hasil budidaya patin ini terjadi berkat upaya penggunaan induk dan benih yang berkualitas untuk menekan Feed Conversion Ratio (FCR) sehingga efisiensi produksi meningkat. "Induk dan benih berkualitas ini faktor utama penentu kesuksesan budidaya, utamanya dalam meningkatkan efisiensi pruduksi. FCR bisa ditekan, jika benih yang digunakan berkualitas," ungkap dia.
Adapun sentra utama produksi patin Indonesia tersebar di wilayah Kabupaten Tulungagung, JawaTimur; Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara; Kabupaten Kampar, Riau; Kabupaten Batanghari dan Kabupaten Muaro Jambi, Jambi; Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Kabupaten Banyuasin, dan Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan; Kabupaten Lampung Selatan, Kabupaten Lampung Tengah, dan Kabupaten Pringsewu, Lampung; dan Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "KKP Ekspor Perdana Ikan Patin ke Arab Saudi - BeritaSatu"
Post a Comment