Wakil Ketua KPK Laode M Syarif pun mengatakan bila dunia pendidikan sedikit banyak berperan dalam maraknya korupsi di negeri ini. Dari data KPK, Syarif menyebut pendidikan strata ke atas mendominasi profil koruptor yang dijerat KPK.
"Kalau kami lihat dari individu-individu yang terjaring korupsi di KPK saja misalnya strata pendidikan mana yang paling dominan? Para koruptor itu master, disusul oleh sarjana, disusul doktor," kata Syarif di Gedung Anti-Corruption Learning Center (ACLC), Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Rabu (15/5/2019).
Syarif melanjutkan sambutannya. Dia menyebut orang-orang dengan latar belakang pendidikan di bawahnya seperti lulusan SMA atau SMP tidak banyak menjadi koruptor di KPK.
"SMA sedikit, SMP hampir-hampir sedikit, ikut bantu-bantu gitu kan, ya terjepit di antara keadaan. Karena dia turut serta melakukan perbantuan ya ikut terseret," ucap Syarif.
Untuk itulah Syarif menyebut KPK ingin mata kuliah anti-korupsi masuk dalam kurikulum perguruan tinggi. Selain itu, pelajaran serupa memang disebut Syarif sudah diterapkan pada pendidikan usia dini.
"Jadi yang paling benaer bahwa yang paling banyak itu pendidikan tinggi. Sekarang apakah maraknya korupsi itu juga merupakan bagian dari tanggung jawab dunia pendidikan? Saya pikir iya," kata Syarif.
(ibh/dhn)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Koruptor yang Dijerat KPK Didominasi Lulusan S-2 - detikNews"
Post a Comment