Pengacara Ghosn, Jessica Finelle, mengatakan, keluarga mendekati kelompok kerja yang menangani penahanan sewenang-wenang di kantor komisioner PBB untuk Hak Asasi Manusia buat mendapatkan ganti rugi.
Dalam permintaan itu, pengacara mengatakan jaminan yang diberikan pada Ghosn sama dengan 'tahanan rumah' dan ditujukan agar melemahkan psikologis menjelang persidangan.
Diberitakan AFP, dalam dokumen permintaan keluarga pada PBB tertera bahwa pembatasan buat Ghosn "khususnya larangan kontak langsung dengan istrinya tampaknya merupakan pelecehan yang ditujukan untuk melelahkannya secara psikologis dan menempatkannya dalam posisi lemah ... dalam pelanggaran hak atas pengadilan yang adil".Pengacara menggambarkan Ghosn merupakan 'sandera' dan meminta PBB mendeklarasikan tindakan Jepang 'sewenang-wenang' dan membebaskan Ghosn tanpa penundaan.
Ghosn ditangkap secara dramatis pada November 2018 di Tokyo saat turun dari jet pribadi. Dia sempat ditahan 108 hari sementara jaksa penuntut melakukan investigasi.
Pada Maret, Ghosn mendapatkan jaminan bebas dengan syarat tinggal di lingkungan yang diawasi kamera.
Pada April, Ghosn kembali ditangkap karena tuduhan baru. Dia ditahan 21 hari sampai akhirnya mendapatkan jaminan yang kedua.
Saat ini Ghosn sedang mempersiapkan diri untuk menghadapi persidangan atas empat tuduhan pelanggaran keuangan, mulai dari menyembunyikan sebagian gajinya hingga memanfaatkan dana Nissan untuk kebutuhan pribadi.
Finelle berharap respons dari PBB bisa terjadi sebelum pengadilan Ghosn dimulai. Pengadilan itu diprediksi akan dimulai pada tahun depan. (fea)
https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20190527122436-384-398685/merasa-tak-adil-keluarga-carlos-ghosn-minta-bantuan-pbbBagikan Berita Ini
0 Response to "Merasa Tak Adil, Keluarga Carlos Ghosn Minta Bantuan PBB - CNN Indonesia"
Post a Comment