Bisnis.com, JAKARTA – Pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berlanjut hingga terjungkal ke level penutupan terendahnya dalam empat bulan pada perdagangan hari ini, Senin (6/5/2019).
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup melemah 1 persen atau 63,11 poin di level 6.256,35 dari level penutupan perdagangan sebelumnya. Pada perdagangan Jumat (3/5), IHSG berakhir melemah 0,86 persen atau 54,96 poin di level 6.319,46.
Indeks mulai melanjutkan pelemahannya dengan dibuka melorot 1,02 persen atau 64,65 poin di level 6.254,81 pagi tadi. Level yang dibukukan pada akhir perdagangan hari ini adalah yang terendah sejak 3 Januari.
Dengan demikian, IHSG telah tertekan di zona merah selama tiga hari berturut-turut. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di level 6.207,62 – 6.263,09.
Delapan dari sembilan sektor berakhir di wilayah negatif, dipimpin industri dasar (-2,05 persen) dan finansial (-1,96 persen). Hanya sektor barang konsumsi yang mampu berakhir di zona hijau, dengan kenaikan 0,35 persen.
Dari 631 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), sebanyak 100 saham menguat, 309 saham melemah, dan 222 saham stagnan.
Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) yang masing-masing turun 3,42 persen dan 4,05 persen menjadi penekan utama pelemahan IHSG.
Aksi jual bersih oleh investor asing pun berlanjut pada perdagangan hari ketiga beruntun. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), investor asing mencatatkan aksi jual bersih (net sell) senilai Rp836,91 miliar pada perdagangan hari ini.
Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 ditutup melorot 1,28 persen atau 7,10 poin di level 546,74, setelah berakhir melemah 1,10 persen atau 6,17 poin di posisi 553,84 pada Jumat (3/5).
Indeks saham lainnya di Asia rata-rata juga berakhir di zona merah, di antaranya indeks Hang Seng Hong Kong (-2,90 persen), indeks Kospi Korea Selatan (-0,74 persen), dan indeks FTSE Straits Times Singapura (-3 persen).
Di China, dua indeks saham utamanya, indeks Shanghai Composite dan CSI 300 masing-masing berakhir terjerembab 5,58 persen dan 5,84 persen.
Pasar saham global secara keseluruhan tertekan bangkitnya konflik perdagangan Amerika Serikat-China. Berdasarkan data Reuters, indeks MSCI world equity, yang melacak pergerakan indeks saham di 47 negara, pun turun sekitar 0,5 persen.
Adapun indeks MSCI emerging market turun 1,5 persen setelah Presiden AS Donald Trump mengancam akan menaikkan tarif terhadap barang-barang asal China senilai miliaran dolar AS jika kesepakatan antara kedua negara tidak segera tercapai.
Trump secara dramatis meningkatkan tekanan pada China untuk mencapai kesepakatan perdagangan dengan mengumumkan akan menaikkan tarif impor atas produk China senilai US$200 miliar pada Jumat (10/5) pekan ini.
Pasar ekuitas bertumbangan di negara-negara berkembang, terutama di Asia, karena negosiasi untuk mengakhiri perang perdagangan antara dua negara berekonomi terbesar di dunia itu menjadi semakin meragukan.
"Pasar terjebak pada langkah yang salah karena semua pihak [sebelumnya] memperkirakan perundingan menuju ke arah yang benar dan hampir mendekati penyelesaian," ujar Daniel Lenz, pakar strategi suku bunga di Commerzbank.
“Ini benar-benar tidak terduga dan reaksinya adalah bahwa kita melihat lebih banyak aksi penghindaran risiko hari ini,” tambahnya, seperti dikutip Reuters.
Nilai tukar rupiah pun ditutup melemah 32 poin atau 0,22 persen di level Rp14.298 per dolar AS, di tengah aliran modal yang keluar dari saham nasional dan kekhawatiran soal konflik perdagangan Amerika Serikat (AS) dan China.
Menambah beban pada IHSG adalah rilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I/2019 yang lebih rendah dari ekspektasi.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi kuartal I/2019 mencapai 5,07 persen. Adapun rata-rata dari konsensus sejumlah ekonom memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada 3 bulan pertama 2019 akan mencapai 5,16 persen dan nilai tengahnya sebesar 5,18 persen.
Saham-saham penekan IHSG: | |
---|---|
Kode | Penurunan (persen) |
BBRI | -3,42 |
BBNI | -4,05 |
BBCA | -0,97 |
SMGR | -8,98 |
Saham-saham pendorong IHSG: | |
---|---|
Kode | Kenaikan (persen) |
UNVR | +1,51 |
HMSP | +0,89 |
TCPI | +8,11 |
TLKM | +0,52 |
Sumber: Bloomberg
Pantau terus perkembangan Real Count KPU Pilpres 2019, di sini.
Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :
IHSG
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pasar Global Merah, IHSG Terjungkal ke Level 6.200 - Bisnis.com"
Post a Comment