Terlepas dari gencatan senjata yang dicapai pada Senin (6/5), Israel kembali menewaskan seorang warga Palestina di Gaza. Abdullah Abd al-Aal (24 tahun), ditembak di perutnya pada Jumat (10/5) saat melakukan protes di dekat pagar Israel di timur Rafah di Jalur Gaza selatan. Sedikitnya 30 warga Palestina terluka, termasuk empat anak-anak dan seorang paramedis.
Baca juga: Serangan dan Ketakutan Goncang Awal Ramadan di Gaza
Oleh: Al Jazeera
Tembakan Israel telah menewaskan seorang warga Palestina di Gaza selama demonstrasi di pagar Israel, kata para pejabat Gaza, meskipun kesepakatan gencatan senjata dicapai pada Senin (6/5) yang mengakhiri berhari-hari penuh pertempuran.
Abdullah Abd al-Aal (24 tahun), ditembak di perutnya pada Jumat (10/5) di dekat pagar Israel di timur Rafah di Jalur Gaza selatan, kata Kementerian Kesehatan Gaza, dalam protes pertama di sana sejak maraknya serangan mematikan pekan lalu.
Kementerian itu mengatakan bahwa total 30 warga Palestina terluka dalam protes pada Jumat (10/5), termasuk empat anak-anak dan satu paramedis lapangan, yang mengalami luka ringan akibat tembakan Israel di kepalanya.
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan bahwa sejak dimulainya protes Great March of Return mingguan tahun lalu, tentara Israel telah menewaskan lebih dari 275 demonstran dan melukai 17 ribu lainnya, yang secara resmi dirujuk ke rumah sakit.
Protes tersebut dimulai pada 30 Maret 2018, yang menuntut agar para pengungsi Palestina memiliki hak untuk kembali ke rumah mereka dari mana mereka diusir selama berdirinya Israel, dan menuntut pencabutan penuh blokade Gaza selama 12 tahun oleh Israel.
Seorang juru bicara militer Israel mengatakan bahwa sekitar 6.000 orang mengambil bagian dalam demonstrasi pada Jumat (10/5).
Ujian Utama
Dia menyebutkan adanya “sejumlah ledakan yang diidentifikasi di Jalur Gaza, serta sejumlah upaya untuk mendekati pagar” yang memisahkan daerah pantai yang terkepung tersebut dari wilayah Israel.
Baca juga: Jumlah Korban Tewas Naik, Netanyahu Janjikan Serangan Masif di Gaza
Demonstrasi minggu ini dipandang sebagai ujian utama untuk gencatan senjata yang disepakati antara Gaza dan Israel yang dimediasi oleh Mesir dan PBB.
Kelompok-kelompok Palestina Hamas dan Jihad Islam di Gaza, menembakkan ratusan roket ke Israel mulai Sabtu (4/5), setelah pasukan Israel membunuh empat warga Palestina dalam dua insiden terpisah pada 3 Mei.
Dan sejak Sabtu (4/5), penembakan artileri Israel diarahkan pada 200 bangunan sipil di dalam jalur tersebut, dan pesawat tempur Israel melakukan sekitar 150 serangan, menurut kantor media pemerintah di Gaza.
Selama tiga hari, 25 warga Palestina terbunuh bersama dengan empat warga Israel.
Perjanjian gencatan senjata itu diumumkan oleh faksi-faksi Palestina pada Senin (6/5) pagi.
Baca juga: Wanita Hamil dan Bayi Tewas dalam Serangan Udara Israel ke Gaza
Penyelenggara protes menyerukan demonstrasi besar-besaran pada tanggal 15 Mei untuk menandai peringatan ke-71 dari apa yang disebut orang Palestina sebagai Nakba, atau “malapetaka”, ketika ratusan ribu warga Palestina melarikan diri atau diusir dari rumah mereka pada tahun 1948 yang beurjung pada berdirinya Israel.
Keterangan foto utama: Masyarakat Palestina protes di sisi Gaza dari perbatasan antara Israel dan Gaza 8 Juni 2018. (Foto: Reuters/Amir Cohen)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Walau Gencatan Senjata, Israel Kembali Tewaskan Warga Palestina di Gaza - Mata Mata Politik"
Post a Comment