Sekadar diketahui, dalam sebulan terakhir kebakaran hebat menghanguskan dua pasar tradisional di Kota Bandung yakni Pasar Kosambi dan Pasar Ujungberung. Kejadian tersebut mengakibatkan kerugian hingga miliar rupiah.
Di Pasar Kosambi tercatat 172 kios hangus terbakar dengan kerugian mencapai Rp 20 miliar. Sedangkan di Pasar Ujungberung, yang terbakar Minggu (9/6), tercatat 88 kios dilalap api dengan jumlah kerugian yang belum diketahui.
Yana didampingi Kepala Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung Dadang Iriana memeriksa beberapa bagian pasar. Salah satu yang mendapat sorotannya terkait instalasi listrik yang nampak belum tertata dengan baik.
"Jadi hari ini saya mengajak Dinas Pemadam Kebakaran, PD Pasar juga untuk melakukan introspeksi dengan ada kejadian dua kebakaran dalam waktu berdekatan," kata Yana.
Dalam kesempatan itu, Yana meminta PD Pasar dan pihak terkait untuk mengevaluasi terkait pengelolaan pasar demi meminimalisir terjadinya kebakaran. Mulai dari memperbaiki instalasi listrik hingga memberi pelatihan kepada para petugas untuk lebih tanggap saat menghadapi kebakaran.
"Intinya mudah-mudahan PD Pasar dan Dinas Kebakaran bisa melakukan hal ini (langkah antisipasi kebakaran) di 37 pasar tradisional (di bawah pengelolaan PD Pasar)," ucapnya.
Yana mendorong agar dilakukannya audit terhadap kondisi semua pasar tradisional dengan melibatkan berbagai pihak. Seperti PLN untuk memastikan standar instalasi listrik.
"Ya kita minta hari ini PD Pasar bekerja sama. Nanti kita juga minta pak kadis menyurati PLN, Dinas Pemadam Kebakaran dan dinas terkait juga melakukan pembenahan," ujar Yana.
Kepala Diskar PB Dadang Iriana menyatakan siap membantu PD Pasar untuk memeriksa dan meningkatkan langkah antisipasi kebakaran. Karena, menurutnya, semua pasar di Kota Bandung memiliki potensi terjadi kebakaran.
"Kalau menurut kami memang pasar di Bandung rawan (kebakaran). Makanya kita akan coba meningkatkan setidaknya pedagang harus bisa mengetahui bagaimana cara evakuasi, kemudian menggunakan APAR (Alat Pemadam Api Ringan), tingkat kesadaran ini harus meningkat," tutur Dadang.
PD Pasar Kota Bandung mengakui belum semua pasar di bawah pengelolaannya telah memenuhi standar minimal sistem instalasi kebakaran. Selain itu APAR yang disiapkan kerap hilang dicuri orang yang tidak bertanggung jawab.
"Memang belum semua (memenuhi standar). Karena karakternya pasarnya tradisional lama," ucap Humas PD Pasar Iqbal Nurhakim.
Meski begitu, pihaknya telah menyiapkan langkah antisipasi demi meminimalisir kebakaran. Salah satunya mengimbau semua pedagang pemilik kios memiliki APAR berukuran kecil.
"Kita lakukan antisipasi, kita sosialisasikan kepada semua pedagang memiliki APAR dengan ukuran kecil. Ini demi pencegahan," ujar Iqbal.
(mso/bbn)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "37 Pasar Tradisional di Kota Bandung Rawan Kebakaran - detikNews"
Post a Comment