Liputan6.com, Mekkah - Penguasa Kerajaan Arab Saudi, Raja Salman, mengumumkan pada hari Sabtu bahwa "serangan teroris" di kawasan Teluk dapat mengganggu pasokan minyak global.
Hal itu disampaikan oleh Raja Salman ketika ia berusaha untuk menggalang dukungan di antara negara-negara Islam terhadap musuh bebuyutan Iran, demikian sebagaimana dikutip dari The Straits Times pada Sabtu (1/6/2019).
Raja Salman berbicara pada pertemuan 57 anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) di kota suci Mekah, tepatnya pada agenda puncak yang membahas isu Iran.
Sebagai pengekspor minyak utama dunia, Arab Saudi telah meningkatkan ketegangan dengan Iran pasca-serangan sabotase terhadap empat kapal komersial di Teluk Persia, beberapa waktu lalu.
"Kami mengkonfirmasi bahwa tindakan teroris tidak hanya menargetkan kerajaan dan wilayah Teluk, tetapi juga menargetkan keselamatan navigasi dan pasokan minyak dunia," kata Raja Salman kepada negara-negara anggota OKI.
Dalam sebuah twit tepat sebelum dimulainya KTT, sang raja bersumpah untuk menghadapi "ancaman agresif dan kegiatan subversif".
Dua dari seluruh kapal tersebut merupakan milik Arab Saudi yang sedang beroperasi untuk mengangkut ekspor minyak mentah.
Di saat bersamaan, salah satu fasilitas jaringan pipa minyak Saudi juga diserang oleh dua pesawat tak berawak (drone) milik pemberontak Yaman, yang didukung Iran.
Meski begitu, Iran membantah keras terlibat dalam seluruh serangan tersebut.
https://www.liputan6.com/global/read/3981582/arab-saudi-konflik-di-teluk-persia-ancam-kelancaran-pasokan-minyak-globalBagikan Berita Ini
0 Response to "Arab Saudi: Konflik di Teluk Persia Ancam Kelancaran Pasokan Minyak Global - Liputan6.com"
Post a Comment