TRIBUN-MEDAN.com - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga menggelar pemaparan kecurangan Pemilu 2019 di Hotel Grand Sahid Jaya, Selasa, (14/5/2019).
Pemaparan tersebut dihadiri pasangan Capres-Cawapres Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno dan sejumlah elit BPN.
Dalam pidatonya, Prabowo Subianto menegaskan menolak hasil penghitungan suara Pemilu.
"Sikap saya yang jelas, saya akan menolak hasil penghitungan yang curang, kami tidak bisa menerima ketidakadilan, ketidakbenaran dan ketidakjujuran," kata Prabowo Subianto di depan ratusan pendukungnya.
Prabowo Subianto mengatakan masa depan bangsa berada di pundak KPU.
Masa depan bangsa bergantung apakah KPU akan membiarkan terjadinya kecurangan Pemilu atau menghentikannya.
"Kalau kau memilih ketidakadilan berarti kau mengizinkan penjajahan terhadap rakyat indonesia," katanya.
Prabowo Subianto mengatakan Indonesia saat ini mengalami pemerkosaan demokrasi. Menurutnya, mandat rakyat telah diberikan kepadanya bersama Sandiaga Uno.
"Setelah kita memperhatikan dengan seksama, mendengar, dan meyakinkan diri kita dan rakyat kita bahwa kita telah memenangkan mandat dari rakyat, kita telah memenangkan mandat dari rakyat," pungkasnya.
Namun belakangan Andi Arief, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat mengungkap bahwa Prabowo Subianto sebenarnya menganggap KPU itu netral dan profesional di akun twitternya, pada Jumat (7/6/2019).
http://medan.tribunnews.com/2019/06/07/berbeda-dengan-pendukungnya-ternyata-prabowo-subianto-menganggap-kpu-profesional-dan-netralBagikan Berita Ini
0 Response to "Berbeda Dengan Pendukungnya, Ternyata Prabowo Subianto Menganggap KPU Profesional dan Netral - Tribun Medan"
Post a Comment