Jumlah Pengaduan Masalah THR Turun di 2019 - Tribunnews

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Posko Pelayanan Konsultasi dan Penegakan Hukum Pembayaran tunjangan hari raya (THR) Idul Fitri Kementerian Ketenagakerjaan mencatat, terjadi penurunan jumlah pengaduan masalah terkait pada tahun ini.

Tercatat, posko menerima 251 pengaduan, atau turun 21 persen dibandingkan 2018. Pada 2018 tercatat ada 318 pengaduan. Sedangkan pada 2017 tercatat ada 412 pengaduan.

Disebutkan dari keterangan Kemenaker, dari total 251 pengaduan THR, sebanyak 142 perusahaan di antaranya telah diperiksa dan pembayaran THR telah dilakukan.

Sementara 109 perusahaan lainnya dalam proses pemeriksaan serta pemanggilan dinas.

Pengaduan-pengaduan berasal dari sembilan provinsi di Indonesia, yakni DKI Jakarta 109 perusahaan, Jawa Barat (67), Banten (26), DI Yogyakarta (15), Jawa Tengah (8), Jawa Timur (21), Sumatera Barat (1), Kalimantan Timur (2), dan Jambi (2).

Baca: Dewan Pers Akan Undang Chairawan dan Majalah Tempo

Baca: Pengamat Cium Aroma Ketidakpercayaan Diri Tim Hukum Prabowo-Sandiaga, Ini Alasannya

“Berdasarkan laporan Posko Pengaduan THR Kemnaker, ada tren penurunan jumlah pengaduan yang masuk dari tahun ke tahun. Kita terus pantau proses penyelesaian kasus THR sampai tuntas,” kata Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri di Jakarta pada Selasa (11/6).

Ia melanjutkan, terdapat kesadaran yang meningkat pada pengusaha untuk membayar THR bagi pekerja, sesuai dengan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 6 Tahun 2016.

"Ke depan jumlah pengaduan permasalahan THR terus menurun, agar iklim ketenagakerjaan melalui regulasi yang berpihak ke semua pihak terkait," ucapnya.

Selain menerima pengaduan pembayaran THR, Kemnaker juga menerima konsultasi terkait pembayaran THR pada 2019.

Tercatat ada 525 konsultasi yang terdiri dari 486 terkait konsultasi THR dan 39 konsultasi non-THR.

Kementerian Ketenagakerjaan membuka Layanan Posko THR 2019 mulai 20 Mei hingga 10 Juni 2019.

Laporan pengaduan dan konsultasi THR diterima melalui datang langsung ke Posko THR, telepon, email, maupun pesan Whatsapp/SMS.

Let's block ads! (Why?)