Bisnis.com, JAKARTA-- Kementerian Pertahanan Turki pada Sabtu (8/6/2019), menyatakan bahwa pihaknya telah memusnahkan 43 anggota kelompok milisi Kurdi dalam operasi yang diluncurkan Ankara di Irak utara 13 hari lalu.
Militer Turki menggelar "Operation Claw" di wilayah Hakurk, Irak utara, pada 27 Mei dengan serangan artileri dan udara diikuti dengan operasi oleh brigade komando.
Kelompok gerilyawan Partai Buruh Kurdistan (PKK) bermarkas di Irak utara, terutama di wilayah Qandil di sebelah selatan Hakurk. Ankara mengatakan operasi itu bertujuan untuk menghancurkan tempat-tempat perlindungan dan gua-gua yang digunakan oleh PKK dan menetralisir para anggotanya.
"[Sebanyak] 43 teroris PKK telah dinetralkan sebagai bagian dari Operasi Claw, yang telah berhasil berlanjut selama 13 hari di wilayah Hakurk di Irak utara," kata Kementerian Pertahanan Turki dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Reuters, Sabtu (8/6/2019).
Disebutkan sebanyak 53 ranjau dan alat peledak telah dihancurkan dan 74 gua serta tempat perlindungan yang digunakan oleh PKK dibuat tidak dapat digunakan. Mereka juga telah menyita senjata dan amunisi milik militan.
Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar mengatakan, operasi akan berlanjut di wilayah itu sampai teroris terakhir dinetralkan.
PKK mengangkat senjata melawan pemerintah di kawasan tenggara Turki sejak 1980-an. Mereka masuk dalam daftar hitam terorisme oleh pemerintah Turki, Amerika Serikat, dan Uni Eropa. Konflik antara PKK dengan pemerintah pusat di Ankara telah menewaskan lebih dari 40.000 orang.
Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :
kurdi
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Konflik Turki-Kurdi: 43 Gerilyawan Tewas Dalam Operasi di Irak Utara - Bisnis.com"
Post a Comment