Mantan sekretaris jenderal PBB Ban Ki-moon, Rabu (12/6), memperingatkan bahwa risiko terjadinya konflik nuklir "lebih tinggi daripada beberapapuluh-puluh tahun sebelumnya." Dia juga mengatakan bahwa sudah waktunya bagi kelima kekuatan nuklir untuk mengambil langkah menuju perlucutan senjata.
Kepada Dewan Keamanan PBB, Ban mengatakan kegagalan Amerika, Rusia, China, Inggris, dan Perancis untuk membuat kemajuan dalam perlucutan senjata berisiko merusak Perjanjian Non-proliferasi Nuklir, satu-satunya pakta paling penting di dunia tentang senjata nuklir.
Berkat perjanjian yang mulai berlaku pada1970 itu, penyebaran senjata nuklir ke puluhan negara berhasil dicegah. Berdasar perjanjian itu, negara-negara tanpa senjata nuklir berkomitmen untuk tidak memiliki senjata nuklir, negara-negara dengan senjata nuklir berkomitmen bergerak menuju penghapusan senjata-senjata itu, dan semua negara mendukung hak setiap negara mengembangkan penggunaan energi nuklir untuk tujuan sipil.
Anggota perjanjian itu mencakup semua negara kecuali India, Pakistan dan Korea Utara, ketiganya memiliki senjata nuklir, serta Israel, yang diyakini mempunyai nuklir tetapi tidak pernah mengakuinya.[ka]
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Mantan Sekjen PBB: Risiko Konflik Nuklir `Lebih Tinggi' - VOA Indonesia"
Post a Comment