Organisasi Bulan Sabit Merah Palestina menginformasikan bahwa Jdaili menerima tembakan peluru berlapis karet di bagian wajah ketika dirinya tengah menjalankan tugas kemanusiaan di utara Jalur Gaza pada 3 Mei.
Seperti dilansir AFP, Rabu (12/6), Jdaili dirawat di Hebron, Tepi Barat, sejak insiden penyerangan itu terjadi. Sejauh ini belum ada tanggapan apapun dari pihak militer Israel.
Di hari ketika Jdaili diserang, dua tentara Israel juga ikut terluka karena serangan tembakan.
Insiden tersebut memicu aksi saling serang selama dua hari berturut-turut. Ratusan roket diluncurkan dari jalur Gaza ke Israel. Alhasil, negara Yahudi itu pun tak mau kalah dengan menargetkan belasan sasaran sebagai serangan balik ke Palestina.
Sejak Maret 2018, warga Palestina telah berkumpul di sepanjang pagar perbatasan yang dijaga ketat oleh pasukan Israel. Mereka menuntut agar Israel menghentikan aksi blokade yang melumpuhkan jalur tersebut.
Sementara itu, Israel menuduh Hamas yang menjadi dalang aksi protes yang kerap disertai kekerasan.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), ada tiga paramedis Palestina lain yang ikut terbunuh dalam aksi protes di perbatasan Gaza.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Paramedis Palestina Tewas Akibat Serangan Pasukan Israel - CNN Indonesia"
Post a Comment