Search

PKS Nilai Usul Wasekjen Demokrat soal Pembubaran Koalisi Kurang Bijak, Bandingkan dengan Pilpres USA - Pos Kupang

PKS Nilai Usul Wasekjen Demokrat soal Pembubaran Koalisi Kurang Bijak, Bandingkan dengan Pilpres USA

POS KUPANG.COM, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera tak sepakat dengan usul Wakil Sekjen Partai Demokrat Rachland Nashidik soal pembubaran koalisi parpol pendukungan pasangan capres-cawapres.

Mardani menilai, usul pembubaran koalisi parpol untuk mengurangi tensi politik di tengah masyarakat sebagai langkah yang kurang bijak.

"Usulan pembubaran untuk menurunkan tensi politik kurang bijak," ujar Mardani melalui pesan singkat, Minggu (9/6/2019).

Menurut Mardani, pembubaran koalisi justru menyulitkan pengambilan keputusan politik.

Saat Pilpres 2019, pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin didukung PDI-P, Golkar, NasDem, PPP, PKB, Hanura, PSI, Perindo, dan PKPI.

Adapun pasangan Prabowo-Sandiaga didukung Partai Gerindra, PKS, PAN, Demokrat, dan Partai Berkarya.

"Pembubaran koalisi justru menyulitkan pengambilan keputusan politik. PKS insya Allah istiqomah bersama Koalisi Indonesia Adil Makmur," kata Mardani.

Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera, saat ditemui di ruangannya, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (25/7/2018).
Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera, saat ditemui di ruangannya, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (25/7/2018). (KOMPAS.com/Devina Halim)

Terkait tingginya tensi politik pascapilpres, Mardani justru menilai hal itu terjadi karena kurangnya kualitas kepemimpinan.

Sebab kapasitas dan kualitas kepemimpinan menentukan kualitas demokrasi.

Let's block ads! (Why?)

PKS Nilai Usul Wasekjen Demokrat soal Pembubaran Koalisi Kurang Bijak, Bandingkan dengan Pilpres USA

POS KUPANG.COM, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera tak sepakat dengan usul Wakil Sekjen Partai Demokrat Rachland Nashidik soal pembubaran koalisi parpol pendukungan pasangan capres-cawapres.

Mardani menilai, usul pembubaran koalisi parpol untuk mengurangi tensi politik di tengah masyarakat sebagai langkah yang kurang bijak.

"Usulan pembubaran untuk menurunkan tensi politik kurang bijak," ujar Mardani melalui pesan singkat, Minggu (9/6/2019).

Menurut Mardani, pembubaran koalisi justru menyulitkan pengambilan keputusan politik.

Saat Pilpres 2019, pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin didukung PDI-P, Golkar, NasDem, PPP, PKB, Hanura, PSI, Perindo, dan PKPI.

Adapun pasangan Prabowo-Sandiaga didukung Partai Gerindra, PKS, PAN, Demokrat, dan Partai Berkarya.

"Pembubaran koalisi justru menyulitkan pengambilan keputusan politik. PKS insya Allah istiqomah bersama Koalisi Indonesia Adil Makmur," kata Mardani.

Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera, saat ditemui di ruangannya, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (25/7/2018).
Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera, saat ditemui di ruangannya, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (25/7/2018). (KOMPAS.com/Devina Halim)

Terkait tingginya tensi politik pascapilpres, Mardani justru menilai hal itu terjadi karena kurangnya kualitas kepemimpinan.

Sebab kapasitas dan kualitas kepemimpinan menentukan kualitas demokrasi.

Let's block ads! (Why?)



Bagikan Berita Ini

0 Response to "PKS Nilai Usul Wasekjen Demokrat soal Pembubaran Koalisi Kurang Bijak, Bandingkan dengan Pilpres USA - Pos Kupang"

Post a Comment

Powered by Blogger.