SURYA.co.id | SURABAYA - Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur Hudiyono menyarankan para wali murid untuk tidak fokus ke satu sekolah saja dalam pengambilan PIN PPDB SMA Negeri di Surabaya untuk menghindari antrian panjang.
Pasalnya sejauh ini terjadinya antrian mendapatkan PIN PPDB di satu tempat pelayanan disebabkan karena kurang meratanya distribusi wali murid dalam melakukan pengambilan PIN pendaftaran.
Banyak wali murid yang hanya fokus mendaftar di satu sekolah tempat pendaftaram PIN. Padahal seluruh sekolah bisa digunakan untuk mendaftar memperoleh PIN.
Hal itu disampaikan Hudiyono saat meninjau proses pengambilan PIN PPDB di SMA Negeri 6 Surabaya, Sabtu (1/6/2019). Di sana antrian pendaftar tidak sebanyak sekolah di pinggiran Surabaya.
"Sebenarnya antrian mendapatkan PIN tidak perlu terjadi. Setiap sekolah sudah membuka tempat pendaftaran untuk mendapatkan PIN. Total ada 56 loket sekolah yang membuka pelayanan pengambilan PIN di Surabaya," kata Hudiyono.
Oleh sebab itu orang tua murid ia sarankan jangan terfokus mendaftar di satu sekolah. Jika satu sekolah sudah banyak antrian lebih baik mencari sekolah yang lebih sepi. Sehingga bisa segera mendapatkan nomor antrian pengambilan PIN.
Lebih lanjut pria yang juga masih aktif menjabat sebagai Kepala Biro Kesos Sekdaprov Jawa Timur ini mengatakan sistem zonasi ini memang baru dilakukan dan pengalaman baru bagi wali murid. Sistem ini memang dibutuhkan sejumlah tahap untuk pendaftaran PIN yang membutuhkan waktu.
"Karena sistemnya zonasi maka harus ada kesepakatan antara orang tua dan panita untuk menentukan lokasi tempat tinggal, dengan sekolah melalu hitungan jarak di Google Maps. Siswa yang mendaftar selain mendapatkan PIN juga mendapatkan barcode titik lokasi rumah dengan sekolah," urai Hudiyono.
Proses ini membutuhkan waktu sekitar sepuluh menit untuk setiap pendaftar. Sehingga tidak bisa langsung cepat. Akan tetapi jika antrian diperkirakan sudah banyak maka wali murid lebih baik tidak fokus di sekolah itu saja tapi mencari loket sekolah lain yang lebih lengang.
"Rencananya nanti di hari Minggu beberapa sekolah akan tetap membuka layanan," tambahnya.
Sejauh ini sudah ada sebanyak 197 ribu siswa yang PIN nya sudah terdaftar di sistem PPDB. Sudah sebanyak 60 persen siswa yang sudah mendapatkan pin.
Bagi yang belum mendapatkan PIN, dikatakan Hudiyono pihaknya akan mengupayakan untuk sejumlah sekolah tetap buka meski di hari libur. Termasuk saat cuti bersama libur lebaran. Untuk mana saja sekolah yang masih buka, akan diumumkan lewat website dan portal PPDB Jawa Timur.
"Kita akan atur, hari Minggu juga dibuka kecuali saat lebaran. Tapi H+1 sudah dibuka. Yang terpenting saya ingatkan agar sekolah jangan sampai menolak siswa yang akan mendaftar untuk pengambilan PIN," tegas Hudiyono.
Yatimun, Humas SMAN 6 Surabaya mengatakan setiap hari ada sebanyak 150 hingga 170 siswa yang antri mengambil PIN di sekolahnya. Menurutnya pihaknya melayani siswa dan wali murid yang antri di sekolah tersebut sampai antrian di hari itu habis.
"Kami tidak menolak wali murid atau siswa yang mendaftar pengambilan PIN. Di SMAN 6 tidak sebanyak di lokasi pinggiran Surabaya. Karena di sekitar sini kompleknya kan perkantoran dan gedung pemerintah jadi agak jauh dengan perkampungan," ucapnya.
http://surabaya.tribunnews.com/2019/06/01/sidak-pengambilan-pin-ppdb-sma-dindik-jatim-sarankan-wali-murid-manfaatkan-seluruh-loket-tujuannyaBagikan Berita Ini
0 Response to "Sidak Pengambilan PIN PPDB SMA, Dindik Jatim Sarankan Wali Murid Manfaatkan Seluruh Loket, Tujuannya - Surya"
Post a Comment